Tahun 2021 di Salatiga, Kematian Ibu karena Covid-19 Sebanyak 8 Orang dan Kematian Bayi 29 Kasus

photo author
- Kamis, 6 Januari 2022 | 16:00 WIB
Pembelajaran Audit Maternal Perinatal (AMP) Tenaga Kesehatan di Salatiga.  (Foto: Dokumentasi Prokompim Salatiga)
Pembelajaran Audit Maternal Perinatal (AMP) Tenaga Kesehatan di Salatiga. (Foto: Dokumentasi Prokompim Salatiga)

SALATIGA, harianmerapi.com - Walikota Salatiga, Yuliyanto mengungkapkan situasi kesehatan ibu dan anak di Salatiga sampai akhir 2021 terdapat kematian ibu sebanyak 10 kasus dan 8 di antaranya karena Covid-19 dari target 2 kasus.

Sedangkan jumlah kematian bayi mencapai 29 kasus dari target 26 kasus. Kemudian persentase balita stunting di 2020 sebesar 9,59 persen dan tahun 2021 sebesar 10,54 persen.

“Situasi kesehatan ibu dan anak sampai akhir tahun 2021, untuk angka kematian ibu 10 kasus dan 8 di antaranya karena Covid-19, sedangkan untuk kematian bayi 29 kasus,” kata Walikota saat Pembukaan Pembelajaran Audit Maternal Perinatal (AMP) tenaga kesehatan pada kasus kematian ibu dan bayi Kota Salatiga, di Ruang Plumpungan Setda Kota Salatiga, Rabu (5/01/2022).

Baca Juga: Jelang Akhir Masa Jabatan, Walikota Salatiga Lantik Puluhan Pejabat, Mulai Administrator Hingga Kepala SD

Walikota mengingatkan, tenaga kesehatan di Salatiga dituntut untuk terus mengembangkan kompetensinya memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Menurutnya, peran tenaga kesehatan pada pelayanan kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi sangat mendukung derajat kesehatan masyarakat.

Walikota juga memastikan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil di puskesmas dan posyandu tetap berlangsung tidak berhenti di tengah pandemi dan terus menggencarkan aspek promotif berupa edukasi.

Baca Juga: Jokowi Cabut Ribuan Izin Usaha Tambang, Kehutanan, dan HGU Perkebunan, Ada Apa?

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Suparli, mengatakan dengan ini akan didapatkan data kematian ibu, bayi dan balita, mengulas dan menganalisa kematian, ketersediaan tenaga kesehatan, dan prosedur pemberian layanan kesehatan.

Peserta yang mengikuti Pembelajaran Audit Maternal Perinatal terdiri dari perwakilan organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), komunitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik ibu dan anak, praktek mandiri bidan, dan tim dari DKK Kota Salatiga. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X