SALATIGA, harianmerapi.com - Tertawa gembira dan saling canda anak-anak tampak di sungai pinggir wisata sawah Sitalang, Kauman Kidul, Salatiga.
Tempat mainan anak anak jaman dulu (jadul) era sebelum 1990, di pedesaan dipastikan anak-anak akan suka bermain di sungai yang disebut 'adus kali' di Jawa.
Bedanya, jaman dulu sungai dengan arus deras dengan menggunakan batang pisang untuk pelampung dan kedalaman cukup lumayan.
Baca Juga: Cerita Misteri Makhluk Halus Jelmaan Anjing Hitam Melahap Tiga Porsi Bakmi dan Lima Gelas Kopi Panas
Zaman sekarang sungai yang airnya lumayan jernih dikelola menjadi tempat wisata 'adus kali' atau sering disebut lumban nang kali.
Kebanyakan anak-anak bermain air sungai di Sitalang Salatiga menggunakan pelampung ban dalam mobil atau truk.
Kedalaman Sungai Sitalang juga tidak terlalu dalam. Hanya sebatas pinggang anak anak. Sehingga anak-anak tidak tenggelam dan arusnya kecil karena untuk pengairan sawah.
Baca Juga: 68 Kejadian Bencana Alam di Indonesia pada Pekan Pertama Awal 2022, Ini Daftarnya
"Senang bermain air (adus kali) dan tidak bahaya,. Jaman dulu anak anak di sungai bahaya. Renang di kolam sekarang, kurang asyik, " ujar Faris (12) di Sitalang, Salatiga, Minggu (9/1/2022).
Artikel Terkait
Wisata Salatiga Digenjot, Pokdarwis Dilatih Kelola Desa Wisata
Kasus Korupsi PPh 21 di Salatiga Rugikan Negara Rp 12,5 Miliar Disidangkan di Pengadilan Tipikor Semarang
Jelang Akhir Masa Jabatan, Walikota Salatiga Lantik Puluhan Pejabat, Mulai Administrator Hingga Kepala SD
Tahun 2021 di Salatiga, Kematian Ibu karena Covid-19 Sebanyak 8 Orang dan Kematian Bayi 29 Kasus
Pemkot Salatiga Bakal Terima Uang Sewa Tahun Kedua Sewa Lahan Tamansari Mal, Rp 1, 445 Miliar