harianmerapi.com - Nama Dedi Mulyadi kembali menjadi perbincangan. Setelah sebelumnya, 'disemprot' seorang mahasiswa di salah satu pasar di Purwakarta. Kali ini, bekas Bupati Kabupaten Purwakarta tersebut didemo oleh segerombolan mahasiswa yang menggunakan almamater warna merah.
Aksi unjuk rasa diduga dilakukan oleh mahasiswa STIE DR KHEZ Muttaqien. Dengan membawa pengeras suara, spanduk, dan bendera mereka berangkat dari gedung kampus mereka menuju ke jalan besar. Dalam aksinya, salah seorang mahasiswa yang memegang pengeras suara menuntut Dedi mengembalikan nama baik kampusnya.
Sebelumnya, nama Dedi Mulyadi ramai diperbincangkan oleh warganet lantaran dalam salah satu unggahannya di kanal YouTube, dirinya 'disemprot' mahasiswa. Beberapa waktu lalu, saat melakukan aksi sosial membersihkan pasar, Dedi dihampiri seorang pemuda yang mempertanyakan kompetensinya membersihkan area pasar.
Meski sudah didamaikan oleh beberapa pihak yang hadir dalam momen tersebut, rupanya kasus yang dikenal dengan istilah 'disemprot' mahasiswa ini belum berakhir. Beberapa hari setelahnya, Dedi juga mendatangi markas organisasi HMI yang diduga menjadi tempat mahasiswa tersebut menjalankan diskusi.
"Kampus kami tercemar nama baiknya kawan-kawan. Akibat dari salah sasaran, bahwa mahasiswa tersebut bukan bagian daripada STIE Muttaqien," ujar salah seorang pendemo.
Dalam orasinya, mahasiswa bertopi coklat muda itu menjelaskan bahwa Dedi Mulyadi salah sasaran. Pemuda mengaku mahasiswa STIE DR KHEZ Muttaqien yang menemuinya di pasar disebut bukan bagian dari kampus tersebut. Sehingga mahasiswa yang mengaku bagian dari kampus tersebut merasa dipermalukan oleh masyarakat.
Merespon hal tersebut, pria yang akarab disapa Kang Dedi itu mengunggah tanggapannya di kanal YouTube. Dalam video berdurasi 29 menit yang diunggah Rabu (24/11/2021) tersebut Dedi menjelaskan jika dirinya salah menyebutkan nama kampusnya. Dari yang seharusnya STAI DR. KHEZ. Muttaqien menjadi STIE DR KHEZ Muttaqien.
"Tapi dalam konten kedua itu saya sudah menjelaskan bahwa Yuda (mahasiswa yang memprotesnya) itu berasal dari STAI DR KHEZ Muttaqien. Tetapi saya tetap menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan penyebutan nama kampus tersebut," ucap Dedi.
Sebagai bentuk permintaan maaf atas kesalahannya menyebutkan asal kampus Yuda, anggota DPR RI ini akan mengecat ulang halaman kampus STIE DR KHEZ Muttaqien. Kang Dedi mengaku akan turut mengecat bagian tembok kampus luar agar terlihat lebih bersih dan rapi.
Dibantu oleh beberapa orang, Dedi juga menanam bunga di bagian trotoar depan kampus tersebut. Meski salah sebut, namun kedua kampus yang disebutkan dalam dua video Dedi sebelumnya berada dalam satu yayasan. Pihaknya secara pribadi juga telah menelpon langsung salah satu perintis STIE DR KHEZ Muttaqien dan menjelaskan perihal kesalahan penyebutan nama.
Selanjutnya, pria kelahiran Subang, Jawa Barat tersebut menjelaskan alasannya membersihkan dan menanam bunga di kawasan kampus tersebut adalah agar memberikan kebermanfaatan. Baginya, ketika melakukan sesuatu, Kang Dedi lebih suka yang memiliki dampak berguna.