Konsep acara juga berubah dengan para penampil akan tetap berada di panggung sementara para tamu bakal berkeliling dengan kendaraan ada setiap penampilan grup.
Meski begitu, Dispar tetap menghadirkan konsep dasar WJNC, yaitu vehicle (kendaraan), wayang, acara di waktu malam hari dan karnaval termasuk kehadiran tugu.
Koordinator penampil dari Kemantren Kotagede, Hendi Setyo Yulianto menyebut WJNC #6 menjadi harapan baru dan juga titik balik bagi para seniman dan budayawan di Kota Jogja dalam berkarya.
“Kegiatan dibuat bisa beriringan artinya kita tidak bersenggolan secara langsung namun tidak juga berdekatan, maksudnya ada harmoni yang coba ditawarkan dan karya seni harus dijalankan,” sebutnya. *