HARIAN MERAPI - Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) akan menggelar peringatan Hari Relawan PMI di Lapangan Paseban, Bantul pada Senin (26/12/2022) pukul 08.00 WIB.
Hari Relawan PMI yang diperingati setiap tanggal 26 Desember itu bertemakan Solidarity Through Volunteering akan diikuti 800 orang relawan PMI seluruh DIY dan mitra PMI serta dihadiri Wakil Gubernur DIY, Bupati dan Wakil Bupati Bantul beserta seluruh Komponen PMI di DIY.
Hari Relawan PMI akan menampilkan rangkaian acara di antaranya apel kesiapsiagaan, simulasi penanganan darurat kebakaran kolaborasi PMI dengan PSC 119 dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bantul, display kendaraan operasional pelayanan PMI, dan unjuk keterampilan dari Relawan PMI Kabupaten dan Kota seluruh DIY.
Baca Juga: PMI DIY siagakan enam pos pelayanan kesehatan selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023
“Relawan telah banyak sumbangsihnya untuk membantu sesama dan menginspirasi kerja-kerja kemanusiaan di seluruh dunia. Tidak hanya pada masa kedaruratan namun juga kontribusinya untuk masyarakat dan organisasi PMI termasuk adalah Pendonor Darah Sukarela. Maka Peringatan Hari Relawan ini sangat penting untuk memberikan pengakuan dan apresiasi bagi Relawan PMI dengan segala kiprahnya,” kata Ketua PMI DIY, GBPH H Prabukusumo SPsi dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Minggu (25/12/2022).
Menurut Gusti Prabu, kiprah relawan menggema pada saat tanggap darurat bencana tsunami di Aceh akhir tahun 2004 yang lalu. Kiprah relawan pun didedikasikan untuk kerja kemanusiaan pada saat bencana gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006. Disusul bencana di Pangandaran, Wasior, bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 sampai dengan di daerah konflik seperti Ambon dan Poso.
Baca Juga: Jalur Cinomati bakal dihapus dari Google Maps selama libur Natal dan Tahun Baru 2023, ini alasannya!
“Kerelawanan ini sebenarnya budaya kita dan sudah ada sejak dulu, mengajari setiap orang rela berkorban, mulai dari waktu, tenaga, pemikiran hingga harta benda. Semua pengorbanan tersebut dilakukan demi membuat perubahan ke arah perbaikan lebih cepat, meringankan beban orang lain untuk kepentingan kemanusiaan. Menjadi inspirasi kita tentang keikhlasan,” terang Gusti Prabu.
Menurutnya, relawan merupakan jantung organisasi dan menjadi garda terdepan organisasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat yang membutuhkan. Untuk itu, perlu adanya manajemen sumber daya manusia yang responsif terhadap kebutuhan organisasi dan masyarakat yang membutuhkan.
Gusti Prabu menjelaskan pengelolaan relawan dari mulai penilaian kebutuhan, perencanaan, pengorganisasian, rekrutmen, seleksi, pelatihan, penugasan, peningkatan kapasitas, sampai dengan mekanisme kepemimpinan, supervisi, dan evaluasi sudah dilakukan oleh PMI.
“Pengelolaan relawan kita perkuat dengan motivasi baik dengan dukungan kelompok maupun organisasi. Motivasi menjadi hal mendasar mengapa seseoarang bergabung menjadi dan bertahan menjadi relawan. Pada saat pandemi Covid-19 merebak pada Maret 2020, keselamatan relawan menjadi hal utama. Karena mereka garda terdepan, saat relawan sudah memiliki motivasi kuat, didukung manajemen mobilisasi tentang keselamatan dan perlindungan maka akan lebih banyak menjangkau masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Gusti Prabu.
Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, salah satu tugas PMI adalah melakukan pembinaan relawan. Pada momentum hari relawan ini, ia berharap relawan tetap mengedepankan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan.
Prinsip kemanusiaan dan kesamaan sebagai inspirasi untuk menjangkau lebih banyak orang lain yang membutuhkan dengan meringankan penderitaan secara proporsional yang paling membutuhkan dengan tetap menjunjung harkat dan martabat serta bekerja secara profesional.