HARIAN MERAPI - Lebih dari 100 relawan perwakilan dari berbagai komunitas relawan, seperti Korp Sukarelawan (KSR) PMI Sleman dan sejumlah KSR berbagai Perguruan Tinggi di Kabupaten Sleman mengikuti latihan gabungan dan simulasi tentang Manajemen Tanggap Darurat Bencana (MTDB).
Agenda yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (26-27 November 2022) di Asram Edupark Kalurahan Sendangadi, Kapanewon Mlati, Sleman.
Di sela-sela kegiatan, ketua panitia penyelenggara, Tri Joko Saptono menjelaskan, latihan gabungan dan simulasi MTDB yang diselenggarakan PMI Sleman saat ini, difokuskan pada penanganan bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, pohon tumbang dan banjir.
"Pemilihan tema ini kita disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Yaitu musim hujan yang merupakan waktu rawan terjadinya bencana hidrometeorologi," kata Joko.
Sedangkan tujuan pelatihan ini agar para relawan dibawah naungan PMI Sleman bisa memahami sistem pembinaan yang diberikan oleh para instruktur. Sehingga, jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, para relawan dapat melaksanakan tugas kemanusiaan dengan cepat dan tepat.
Ketua tim pengendali kegiatan, Sarjuri menambahkan, selama pelatihan peserta dilatih berbagai hal berkaitan dengan manajemen pertolongan korban. Mulai dari pencatatan kejadian, pelaporan hingga praktek mendirikan tenda besar untuk tempat pengungsian.
Selain itu, peserta juga dilatih cara menolong korban bencana tanah longsor, bencana banjir maupun menolong korban tertimpa reruntuhan.
Baca Juga: Quick Respon Polres Sukoharjo berhasil selamatkan pemuda yang hendak bunuh diri
Materi lain yaitu cara mengevakuasi janazah terapung di sungai maupun mengevakuasi jenazah yang ditemukan di lereng.
“Pelatihan ini tidak hanya dilakukan siang hari saja. Tetapi juga pada malam hari. Dengan demikian diharapkan nantinya para relawan tidak canggung lagi ketika harus melakukan tugas kemanusiaan pada malam hari,” ujar Sarjuri.
Ketua PMI Kabupaten Sleman, dr Sunartono MKes menegaskan, latihan gabungan ini penting dilakukan mengingat Kabupaten Sleman merupakan daerah rawan terjadi berbagai jenis bencana alam. Diantaranya ancaman bencana erupsi Gunung Merapi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung serta kebakaran.
Baca Juga: Kisah bayi Kades Ciputri selamat dari gempa Cianjur
“Melalui latihan ini, diharapkan para relawan dapat melakukan tugas sosial kemanusiaan dengan cepat dan tepat. Sebab, keterlambatan dan ketidaktepatan dalam melakukan pertolongan justru bisa menimbulkan hal-hal yang lebih fatal,“ ujarnya.
Sunartono Juga meminta para relawan PMI termasuk PMI Kabupaten Sleman untuk selalu menjaga citra. Yakni dengan cara tidak berbuat sesuatu yang mencederai marwah organisasi.