"Operasi Pekat akan terus kami lakukan hingga akhir tahun ini menjelang perayaan tahun baru. Kegiatan semakin diintensifkan untuk menjaga kondusifitas daerah dan Kamtibmas," lanjutnya.
Satpol PP Sukoharjo berharap operasi yang rutin dilakukan bisa mempersempit pelaku pelanggaran peredaran miras. Sebab temuan sering didapati petugas, dikatakan Heru hampir di semua wilayah.
"Kalau temuannya memang hampir di semua wilayah rawan peredaran. Namun ada beberapa tempat rawan yang sering ditemukan miras dan selalu kita sasar dan diberi penindakan," lanjutnya.
Hasil penindakan terhadap peredaran miras seperti ditemukan Satpol PP Sukoharjo di wilayah Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Polokarto.
Di kedua kecamatan tersebut ditegaskan Heru Indarjo memang rutin jadi sasaran operasi mengingat sering ditemukan pelanggaran dimana banyak jual beli miras jenis ciu.
Baca Juga: Delapan orang hilang akibat gempa Cianjur masih dicari Tim SAR, ini data terbaru
Heru menjelaskan, sasaran operasi tersebut seperti di warung remang-remang, kafe yang menyalahi izin perdagangan miras, dan perajin.
Khusus untuk perajin, dijelaskan Heru Indarjo sebenarnya mereka seharusnya memproduksi alkohol, namun ternyata menjual ciu.
"Khusus untuk perayaan tahun baru operasi digiatkan karena rawan peredaran miras. Sebab pada tahun ini kondisi sudah normal setelah pandemi virus Corona mereda dan rawan kerumunan massa," lanjutnya.
Heru Indarjo melanjutkan, operasi dengan sasaran miras dilakukan Satpol PP Sukoharjo juga dengan melibatkan petugas terkait seperti dari Polres dan Kodim 0726 Sukoharjo.
Keterlibatan petugas gabungan dilakukan untuk penindakan pelaku pelanggaran seperti penyitaan miras.
Baca Juga: 2 jenazah kru helikopter Polri diterbangkan ke Jakarta, ini kondisinya
Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa saat memimpin pemusnahan miras mengapresiasi kegiatan tersebut. Miras hasil operasi disita dan dimusnahkan karena meresahkan masyarakat.
"Pemusnahan miras ini bagian dari menjaga kamtibmas dan kondusifitas wilayah. Sebab peredaran miras ini meresahkan masyarakat," ujarnya. *