Biasanya mereka melakukan klitih untuk membalas dendam, atau karena solidaritas kelompok dan pertemanan.
Sedangkan klitih bisa terjadi antara lain faktor keluarga, salah asuh, aspek fisik dan aspek eksternal.
Suprapto memberikan solusi untuk mengatasi klithih yakni mencari penyebab, bukan hanya akibat.
Yakni dengan menelusuri siapa dalangnya, tidak hanya pelaku, di belakang mereka siapa karena kadang mereka bukan atas niat sendiri.
Baca Juga: Lagi miras oplosan memakan korban seorang warga Sleman meninggal, pengoplos sudah diamankan
"Jangan pandang bulu dalam penegakan hukum dan hidupkan lagi fungsi keluarga," tandasnya.
Sementara itu Psikolog Arif Nurcahyo menyebut, klitih merupakan fenomena perilaku remaja di Jogja yang berisiko.
Fenomena adanya klitih, yang kemudian bergeser menjadi kejahatan jalanan, menjadi kriminalitas khas di Jogja. *