SUKOHARJO, harianmerapi.com - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) dikhawatirkan pedagang dan peternak hewan berdampak pada penurunan harga dan permintaan hewan kurban pada perayaan Idul Adha mendatang.
Masyarakat ditengarai khawatir membeli hewan ternak untuk kurban dan bisa berdampak pada penurunan penjualan.
Disisi lain, stok hewan ternak di Kabupaten Sukoharjo baik ditingkat peternak dan pedagang melimpah karena ketatnya pengiriman dan terbatasnya permintaan dari luar daerah.
Baca Juga: Cerita Horor Penghuni Kuburan Kedinginan karena Hujan Deras yang Menyebabkan Makam Amblong
Pedagang sekaligus peternak kambing asal Gawok, Gatak, Suparman, Sabtu (4/6/2022) mengatakan, Idul Adha tinggal sekitar satu bulan lagi. Sedangkan kondisi sekarang penyebaran PMK belum selesai.
Bahkan penyakit tersebut semakin meluas menjangkiti hewan ternak disejumlah daerah. Hal ini sangat berdampak baik bagi pedagang, peternak dan masyarakat.
Penyebaran PMK membuat pedagang hewan ternak khawatir berdampak pada saat perayaan Idul Adha. Kekhawatiran tersebut seperti penurunan minat beli masyarakat dan harga jual hewan kurban menurun.
Baca Juga: 'Hati-hati di Jalan' Puncaki Tangga Lagu Indonesia Top 50, Tulus Pegang Rekor Baru
Pedagang juga khawatir penurunan harga hewan kurban terjadi karena melimpahnya stok mengingat pengiriman dan permintaan dari luar daerah menurun.
"Jelas sangat khawatir dengan adanya PMK ini, apalagi sekitar satu bulan lagi Idul Adha dimana waktu yang ditunggu pedagang menjual banyak hewan kurban. Kami khawatir terjadi penurunan penjualan dan harga hewan kurban ikut turun," ujarnya.
Suparman mengatakan, sekarang sangat memperhatikan kesehatan hewan ternak dan kebersihan kandang miliknya. Meski PMK belum ditemukan pada hewan ternak kambing, namun Suparman tetap ikut khawatir.
Baca Juga: Inilah Hal yang Menarik dan Sayang untuk Dilewatkan, dari Drama Berjudul 'Eve'
"Sudah ada sosialisasi dari petugas katanya memang yang kena sapi, tapi kambing juga ikut berpotensi tertular PMK," lanjutnya.
Harga kambing sendiri dipasaran dijual dikisaran Rp 1,8 juta hingga Rp 3 juta per ekor. Harga tersebut masih stabil dan diperkirakan akan mengalami perubahan menjelang Idul Adha nanti.
"Harga kemungkinan tidak akan naik tinggi karena pengaruh PMK. Selain itu pemenuhan pakan hijau rumput juga mudah karena masih musim hujan dan rumput hijau mudah didapat peternak," lanjutnya.