Terdampak PMK, Harga Ternak di Kabupaten Temanggung Turun

photo author
- Minggu, 29 Mei 2022 | 13:15 WIB
Petugas memeriksa kesehatan ternak untuk mendeteksi penyakit mulut dan kuku. Meski belum ditemukan kasus, harga ternak di pasar hewan di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan sebagai dampak PMK.  (Foto: Arif Zaini Arrosyid)
Petugas memeriksa kesehatan ternak untuk mendeteksi penyakit mulut dan kuku. Meski belum ditemukan kasus, harga ternak di pasar hewan di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan sebagai dampak PMK. (Foto: Arif Zaini Arrosyid)

TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Belum ditemukan kasus PMK di Temanggung, namun harga ternak di pasar hewan mengalami penurunan.

Penurunan harga ternak akibat isu PMK sekitar Rp 1 juta per ekor untuk sapi dan Rp 300 ribu per ekor untuk kambing dan domba.

Seorang pedagang sapi Rahmad mengatakan peternakan petani terpukul dengan merebaknya PMK, yakni membuat harga sapi turun rata-rata Rp 1 juta per ekor.

Harga kambing juga turun tetapi relatif tidak begitu ketara.

Baca Juga: Ziarah ke Makam Buya Syafii Maarif, Yenny Wahid : NU Juga Kehilangan

Dia menyampaikan, untuk sapi ukuran sedang, yang biasanya terjual Rp 21 juta hingga Rp 23 juta per ekor, menjadi Rp 20 juta sampai Rp 22 juta per ekor.

"Permintaan sapi turun, harga turut turun. Sapi yang terjual rata-rata kualitas kurban," kata dia, Minggu (29/5/2022).

Dia mengatakan pasar hewan di Temanggung masih buka, meski begitu sejauh ini terlihat sepi dari pedagang luar daerah. Kemungkinan karena terdapat sejumlah pasar hewan di luar Temanggung, seperti Magelang sudah tutup.

Baca Juga: Begal Payudara Mengincar, Perempuan Harus Waspada

Akibatnya, terang dia sebagian besar pedagang dari daerah-daerah itu tidak datang berdagang atau membeli sapi di pasar ternak di Temanggung. Perdagangan hewan antar pedagang juga kecil, sebab cenderung tidak banyak pilihan.

"Pedagang kalau mau kulakan ternak di Temanggung juga riskan, karena pasar ternak di daerahnya tutup, misalnya di Magelang. Sehingga tidak banyak yang membeli. Harga menjadi turun," kata dia.

Pedagang lainnya, Slamet mengatakan usai Idul Fitri atau menjelang Idul Adha seperti saat ini biasanya ramai pembeli. Warga membeli ternak untuk dipotong pada Idul Adha.

Baca Juga: Laga FIFA Match Day Indonesia Versus Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat Bisa Disaksikan Penonton di Stadio

"Rupanya PMK membuat omset pedagang agak turun karena jarang yang membeli ternak," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X