YOGYA, harianmerapi.com - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan pembukaan bioskop pada masa PPKM level 3 harus menggunakan Standar Operasional Procedur (SOP) yang ketat dan disiplin.
Asosiasi pengusaha bioskop wajib membuat dan diajukan kepada Pemda DIY untuk dicek dan verifikasi.
"Ya prinsipnya kan boleh tapi sebelum dibuka, kita minta SOP-nya dulu. SOP-nya seperti apa supaya tidak terjadi kerumuman. Lha mereka baru mempersiapkan termasuk persyaratannya. Persyaratan harus, kasih label (kursi) ini ga boleh duduk dan sebagainya. Mereka akan persiapkan SOP-nya," ujar Sultan, Kamis (16/9/2021) di Kompleks Kepatihan Yogyakarta.
SOP harus digodok dan dipertimbangkan secara matang. Pasalnya lingkungan bioskop yang tertutup rapat dalam ruangan dan menuntut orang untuk berada di dalam selama beberapa jam sesuai durasi film tentu beresiko tinggi.
"Nggih, nanti kan (SOP yang diajukan) ada verifikasinya, nanti kan harus pakai QRcode, harus ada," imbuh Sultan.
Adapun ihwal pengadaan kegiatan konser musik dan sejenisnya, Sultan mengatakan harus ada SOP yang ketat dan paling utama ialah ada yang bertanggungjawab.
"Konser musik, lho sebetulnya kalau saya tidak terlalu ekstrim asal kita bisa ngatur dengan baik, tidak terjadi kerumunan dan sebagainya kan sebetulnya pengunjungnya terbatas dan sebagainya kan bisa diatur sebetulnya. Hanya kalau nggak, SOPnya, sapa yang tanggungjawab juga harus ada gitu lho. Susahnya gak ada yang tanggung jawab, nek terus OTG pie," jelas Sultan.
Oleh sebab itu, Sultan mengimbau agar masyarakat terus berhati-hati dan sabar sebab apabila tidak, kasus bisa saja kembali naik.
"Yang penting kita hati-hati, bagaimana untuk tidak naik lagi. Jangan pengalaman yang lain terjadi, kan memang belum selesai, jangan tergesa-gesa, sabar," sambungnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi pembukaan bioskop. Menurutnya tempat wisata yang terbuka jauh lebih aman, ditambah mendongkrak ekonomi di daerah.
"Itukan tertutup ya, ruangan AC itu saya kira memang masuk ke dalamnya ada prasyarat-prasyarat tertentu biar tidak ada penularan di situ. Kalah di bioskop kan stay (tinggal) nya mesti lama. Ya kita akan evaluasi lah. Tapi menurut saya dibuka tempat-tempat wisata yang lebih publik,'' jelasnya.*