gunungkidul

Kenalkan Bripka Heri Prasetyo, Polisi yang Dirikan TK Gratis di Pelosok Gunungkidul

Rabu, 21 Juni 2023 | 08:40 WIB
Anggota Subbid Provos Bidpropam Polda DIY, sekaligus pendiri TK Bumi Damai Indonesia, Bripka Heri Prasetyo bermain bersama murid TK tersebut di Dusun Krambil, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Selasa (20/6/2023). (ANTARA/Fath Putra Mulya)

HARIAN MERAPI - “Selamat datang, Bapak. Selamat datang, Bapak. Selamat datang, kami ucapkan,” demikian dendang para murid TK Bumi Damai Indonesia menyambut kedatangan Bripka Heri Prasetyo, sang pendiri sekolah gratis itu.

Terik Matahari tak menghapuskan senyum para murid menyambut Bripka Heri Prasetyo. Ia kemudian menyalami para murid, diikuti oleh rombongan Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri yang turut hadir menyaksikan aktivitas Bripka Heri Prasetyo di pelosok Gunungkidul, DIY, Selasa (20/6/2023).

Lima murid perempuan lantas kompak menari selamat datang. Disusul pembacaan puisi oleh seorang murid pria dan nyanyian lagu-lagu wajib nasional setelahnya. Bripka Heri dan rombongan Divpropam Polri tersenyum melihat unjuk kebolehan para murid.

Baca Juga: Polda DIY Ungkap Kasus Peredaran Ganja Antar Provinsi dengan Barang Bukti Hampir 17 Kg, Ini Kronologinya

Tepatnya di Dusun Krambil, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), TK Bumi Damai Indonesia berdiri dengan mengontrak di sebuah rumah warga.

Murid-murid yang bersekolah di tempat itu tidak dibebani biaya apa pun, mulai dari seragam hingga peralatan belajar disediakan secara cuma-cuma. Di bangunan yang dikelilingi pohon rindang itu, mereka bersekolah, bermain, dan bersenda gurau dengan gratis.
Panggilan hati

Adalah Bripka Heri, anggota Subbid Provos Bidpropam Polda DIY, sosok di balik sekolah yang mulai aktif beroperasi sejak 2020 tersebut. Bripka Heri menceritakan, pendirian TK Bumi Damai Indonesia berawal dari panggilan hati beberapa pihak.

Baca Juga: K9 Squad Polda DIY Berduka, Anjing Pelacak SAR Lola Pergi untuk Selama-lamanya

Bermula dari warga sekitar Dusun Krambil yang meminta Bripka Heri mendirikan taman kanak-kanak di daerah mereka. Ketika itu, pria yang lahir pada 1987 tersebut tengah aktif blusukan membagikan sembako ke pelosok-pelosok Gunungkidul, daerah kelahirannya.

Mendapat permintaan itu, Bripka Heri kemudian menyurvei lokasi yang dimaksud warga. Dari sana, ia mendapati bahwa di sekitar Dusun Krambil memang tidak ada TK. Kalau pun ada, lokasinya jauh, sehingga anak-anak biasanya langsung masuk ke sekolah dasar (SD), tanpa mengenal pembelajaran awal di tingkat taman kanak-kanak.

Dia kemudian melihat latar belakang dari keluarga. Dari data dia tahu bahwa rata-rata ekonomi keluarga di daerah itu kelas bawah. Untuk biaya dan keperluan lain juga kesulitan, apalagi tidak semuanya punya sepeda motor untuk mengantar anaknya.

Baca Juga: Bupati Gunungkidul Resmikan Batik Umbul Udadi Karya SDN Karangrejek 2, Dirintis Lewat Pelajaran Muatan Lokal

Dia lantas mencari lokasi dan bangunan untuk pendirian TK. Ia bertemu Ngadilah (55) yang dengan senang hati menyambut niat baik Bripka Heri. Ngadilah bahkan secara sukarela memberikan bangunan rumahnya dijadikan TK. Namun, Bripka Heri tetap ingin membayar sewa kepada Ngadilah.

“Dia (Ngadilah) malah kata-kata yang diucapkan pertama itu, 'Alhamdulillah, Pak, bikin sekolah TK di sini',” ucap Bripka Heri mencontohkan percakapannya dengan Ngadilah.

Rumah milik Ngadilah kemudian disulap menjadi TK Bumi Damai Indonesia. Bripka Heri langsung menyewa bangunan itu untuk jangka waktu lima tahun, dengan uang sewa Rp1 juta per tahunnya.

Halaman:

Tags

Terkini