HARIAN MERAPI - Pemkab Gunungkidul tahun ini akan merehab sebanyak 325 unit Rumah Tak Layak Huni (RTLH).
Jumlah rumah yang dilakukan rehab tersebut relatif kecil dibanding jumlah rumah yang kondisinya tidak layak huni sebanyak kurang lebih 17.000 RTLH.
Kepala Bidang Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nur Giyanto mengatakan, perbaikan RTLH merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap tahun meskipun hingga sekarang jumlah RTLH masih cukup banyak.
Baca Juga: Siapa bakal cawapres dampingi Ganjar, Megawati penentunya, begini kata pangamat
“Pemkab terus berupaya agar setiap warga di Kabupaten Gunungkidul bisa memiliki tempat tinggal yang layak,” katanya Kamis (11/5/2023).
Karena jumlahnya mencapai belasan ribu maka untuk program penyelesaiannya membutuhkan waktu dan selalu disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki.
Misalnya untuk tahun ini hanya ada perbaikan sebanyak 325 unit, sedangkan di 2022 lalu sebanyak 400 unit.
Sasaran perbaikan RTLH tahun ini tersebar di 77 kalurahan di 18 kapanewon.
Rencananya setiap keluarga penerima manfaat mendapatkan bantuan stimulan sebesar Rp20 juta dengan total anggaran untuk RTLH 2023 sebesar Rp 6,5 miliar.
Adapun proses perbaikan sudah melalui tahap verifikasi validasi, termasuk pembuatan rekening untuk penyaluran bantuan bagi penerima manfaat.
"Untuk pelaksanaannya bergantung dengan kesiapan dari penerima manfaat," imbuhnya.
Bupati Gunungkidul, H Sunaryanta sebelumnya menargetkan kemiskinan dapat turun menjadi 13 persen pada tahun anggaran 2024 mendatang.
Baca Juga: Ribuan Buruh Mengeluh Soal THR, Pemkab Sukoharjo Desak Perusahaan Selesaikan Pembayaran THR