Baca Juga: Banyak Sopir Langgar Rambu-rambu Larangan, Truk Tambang Galian C Rusak Jalan Wisata Manding Bantul
Tidak hanya hati Bripka Heri dan Ngadilah yang tergerak. Ketika mencari guru sebagai tenaga pengajar di TK tersebut, Bripka Heri tidak menemui kendala berarti. Pasalnya, para calon guru menyatakan bersedia menjadi pengajar atas dasar ingin mengembangkan masyarakat Dusun Krambil dan berniat ibadah.
Relakan Tunjangan Kinerja
Seluruh biaya operasional, dari awal TK Bumi Damai Indonesia berdiri hingga kini, ditalangi oleh Bripka Heri. Ia menggunakan tunjangan kinerja (tukin) miliknya yang berjumlah Rp2,7 juta.
Baca Juga: Gunungkidul The Next Bali Bukan Sekadar Mimpi
Sebanyak Rp2 juta digunakan untuk menggaji empat orang guru, sementara Rp700 ribu sisanya digunakan untuk operasional yang lain. Namun, terkadang ia juga menggunakan gaji pokoknya guna memenuhi keperluan lainnya.
“Kalau misalkan ini, nih, kayak wisuda ini. Saya ambil dari gaji saya. Itu karena untuk wisuda ini otomatis kami butuh beli toga, konsumsi, dan lain sebagainya,” ucap Heri yang dilansir dari ANTARA.
Langkah Bripka Heri tersebut tidak dipermasalahkan oleh sang istri. Bripka Heri menjelaskan kepada istri bahwa pendirian TK gratis tersebut bukan tanpa alasan. Kepedulian akan masa depan anak-anak dan urgensi pendidikan usia dini, menjadi bahan bakarnya. Kendati begitu, dia mengaku istrinya sempat terkejut di awal ingin mendirikan TK.
Baca Juga: Mandiri Jogja Marathon 2023 Dukung Sport Tourism di Sleman
“Iki kegiatan opo meneh? (Ini kegiatan apa lagi?)” ucap Bripka Heri menirukan respons istrinya, seraya sedikit terkekeh.
Kepala Sekolah TK Bumi Damai Indonesia Sugiati (52) mengaku kagum dengan pengorbanan Bripka Heri. Dia menilai sosok Bripka Heri sebagai pribadi luar biasa yang peduli dengan pendidikan dan kondisi lingkungan sosial.
Di sisi lain, salah satu wali murid, Wartini (35) mengaku anaknya yang bersekolah di TK Bumi Damai Indonesia menjadi lebih mandiri dan mendapat banyak ilmu. Dia merasa terbantu dengan kehadiran TK ini yang jaraknya tidak jauh dari kediamannya.
Tanah wakaf
Agaknya Bripka Heri telah membuktikan pepatah "Apa yang kau tanam, itu yang kau tuai". Ngadilah, sang pemilik bangunan yang menjadi lokasi berdirinya TK tersebut kemudian mewakafkan lahan miliknya seluas kurang lebih 200 meter kepada Bripka Heri untuk TK Bumi Damai Indonesia.
Baca Juga: Sudah Terpasang di 16 Kampung, Pemkot Yogya Tambah Hidran di Permukiman Padat Penduduk
Ngadilah mengaku dirinya dan keluarga ikhlas mewakafkan tanah itu demi kemajuan TK tersebut. Dia ingin anak-anak sekitar Dusun Krambil tidak perlu jauh-jauh bersekolah ke TK di dusun lain. Selain itu, Ngadilah juga ingin TK Bumi Damai Indonesia dibangun menjadi permanen.