"FPRB bersama relawan menjadi bagian penting untuk menyampaikan peringatan dini dan langkah-langkah pengurangan risiko di masyarakat. Mereka adalah bagian dari Kelurahan Tangguh Bencana," urai Julianto.
Ia menuturkan koordinasi penanganan darurat melibatkan lintas instansi apabila diperlukan.
"Kalau memang peralatan dari TRC kurang, kita bisa meminta bantuan pada sektor lain yang mempunyai alat. Sudah terkondisikan kontak person masing-masing OPD," ujarnya.
Sebelumnya, hujan lebat disertai angin kencang melanda DIY pada Selasa (19/8) siang hingga sore yang mengakibatkan pohon tumbang, rumah rusak, talud longsor, serta 90 rumah tergenang di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul.
Analis Cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Slamet menjelaskan hujan lebat yang mengguyur DIY itu dipicu oleh fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia yang diperkirakan masih berlangsung hingga 21 Agustus 2025. *