HARIAN MERAPI - Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni. ALumni Taplai atau Program Pemantapan Nilai Kebangsaan (PPNK) Lemhannas RI, menggelar Talk show, Minggu (1/6).
Mengusung tema 'Pancasila dan Masa Depan Indonesia: Kesehatan Mental Kaum muda dan peran Kebijakan Pemerintah'. Hal ini menyikapi pentingnya kesehatan mental khusunya kaum muda (Gen Millenial dan Gen Z).
Hadir narasumber talk show, Dr Wahyu Riawanti, MP dari Badan Diklat DIY, Elna Febi Astuti dari Lembaga Hukum dan Pemberdayaan Manusia Noken Solutions, dan Febriana Emilda, S,Kep ners. M.P.H. dari Bapelkes Pemda DIY.
Host adalah Dr. Hani Subagio, M.M. dari UPN Veteran Yogyakarta dan moderator Dr, Herman Felani M.A dari Universitas Islam Indonesia. Semua pembicara alumni PPNK Lemhannas RI Angkatan 218 tahun 2025.
Kesehatan mental yang baik penting bagi pengembangan SDM dari usia pelajar hingga SDM muda. Hal ini berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar, kinerja dan produktivitas kerja.
"Pada gilirannya kesehatan mental yang baik memungkinkan SDM untuk menghadapi tantangan dan menyiapkan Indonesia Emas 2045," kata Dr Wahyu.
Baca Juga: Ousmane Dembele Terpilih Jadi Pemain Terbaik, Desire Doue Pemain Muda Terbaik
Menurutnya, kesehatan mental sudah menjadi darurat banyak orang sakit secara mental tapi tidak paham, karena sakit mental tidak terlihat seperti sakit fisik.
"Individu yang tidak sehat secara mental perlu pendampingan ahli untuk memastikan kesehatan Gen Z maupun orang tuanya, contoh diskusi ini adalah ibu single parent," katanya.
Perempuan kepala keluarga yang mungkin tidak punya akses dan tidak memahami literasi kesehatan mental karena beban ganda mencari nafkah dan mengurus anak.
Baca Juga: Libur panjang, destinasi wisata Bantul dikunjungi sebanyak 23.720 orang
Lebih lanjut dikatakan, peran pemerintah dalam mengusung isu kesehatan mental dalam peraturan dan regulasi. Mengingat pentingnya mental capital dalam suatu bangsa terutama untuk menyiapkan Generasi Emas.
"Berdasarkan data kesehatan mental DIY pada 2023 dan 2024 lebih tinggi daripada rata-rata nasional," tandasnya.
Data dan hasil diskusi ini bisa menjadi pijakan awal untuk mematangkan dan menguatkan regulasi seperti Psikolog Puskesmas dan program Integrasi Layanan Primer (ILP) serta program lain yang akan diwujudkan.