HARIAN MERAPI - Sepanjang tahun 2024, angka kriminalitas di DIY mengalami penurunan dibanding tahun 2023. Jumlahnya turun 3,22 persen, sedangkan tahun 2023 angka kejahatan sebanyak 11.122.
"Jumlah angka kriminalitas pada tahun 2024 sebanyak 10.467. Jadi turun 3,22 persen," kata Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan SIK, saat rilis akhir tahun 2024, Senin (30/12).
Didampingi pejabat utama Polda DIY, Suwondo mengatakan, angka kejahatan tertinggi terjadi bulan Agustus 2023 yakni sebanyak 1.045. Sementara terendah terjadi pada bulan November 2023 yakni 840 kejahatan.
"Dari ungkap kasus yang kita lakukan, uang negara yang berhasil diselamatkan sepanjang tahun 2024 sebesar Rp347 juta," tandasnya.
Sedangkan kasus narkotika, tahun 2024 sebanyak 188 kasus, tahun 2023 sejumlah 194 kasus. Psikotropika tahun 2023 sebanyak 137, tahun 2024 sebanyak 125 kasus. Obat berbahaya tahun 2023 362 kasus dan tahun 2024 sebanyak 352.
"Total jumlah perkara kasus narkoba di DIY pada 2023 sebanyak 693 dan tahun 2024 sebanyak 663 kasus," ucapnya.
Baca Juga: Kuota haji Indonesia 2025 sebanyak 221 ribu orang, didampingi 2.210 petugas
Polda DIY juga mencatat 82.955 pelanggaran lalu lintas terjadi sepanjang 2024 di wilayah DIY. Dari jumlah tersebut pelanggaran tersebut, total denda tilang mencapai angka Rp11 miliar.
"Total denda tilang selama 2024 di DIY sebesar Rp 11.577.917.000," jelasnya.
Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan dengan tahun lalu, di mana pada 2023 denda tilang di DIY berada di angka Rp 7.656.501.000. Sebanyak 88,73 persen pelanggaran yang terjadi, tercatat melalui Non ETLE.
Baca Juga: Thailand Tantang Vietnam di Babak Final ASEAN Cup 2024
"Untuk pelanggaran ETLE 9.345 pelanggaran, sementara 73.610 pelanggaran tercatat secara Non-ETLE," tambahnya.
Wadirlantas Polda DIY, AKBP Bambang Purwanto, mengatakan bahwa ada berbagai bentuk pelanggaran yang ditilang selama 2024. Rinciannya, kebut-kebutan, tidak memakai helm, atau mobil yang tidak menggunakan sabuk keselamatan.
"Kelompok pelajar atau mahasiswa mendominasi jumlah pelanggaran, dengan wilayah Sleman dan Bantul mencatat angka tertinggi," ujarnya. *