HARIAN MERAPI - Tanaman gulma siam (Chromolaena odorata L) berkembang biak dengan biji, dan dapat memperbanyak diri secara vegetatif dengan cabang lateral.
Dapat tumbuh kembali pula setelah pembabatan/pembakaran. Kemampuan pertumbuhan inimenjadikan gulma siam berpotensi untuk dijadikan bahan baku pembuatan pupuk organik.
Ditambah lagi gulma siam juga mengandung Nitrogen tinggi, yakni 2,65 persen, sehingga dapat menghasilkan biomassa yang tinggi.
Hal tersebut dijelaskan ahli pertanian sekaligus penggiat pertanian asal Pomahan Dadapayu, Semanu, Gunungkidul, Triyono, saat demonstrasi pembuatan pupuk organik menggunakan gulma siam, baru-baru ini.
Demonstrasi yang dilaksanakan di padukuhan setempat merupakan inisiasi dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (KKN PPM UMBY) kelompok 7.
Selain itu dijelaskan Triyono, kawasan padukuhan Pomahan memiliki tanah yang cukup gersang dan tumbuhan sayuran yang terbatas. Maka, penggunaan pupuk organik berbahan dasar gulma siam bisa terus disosialisasikan.
Baca Juga: UNY, UI dan ITS Wakili Asia-Pasifik di SEM World Championship 2023 India
“Dengan penggunaan pupuk organik, tanaman sayur dapat tumbuh dengan baik dan bisa digunakan memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga,” ungkapnya.
Pengeluran biaya yang murah atau tak banyak, dan mudah dikelola menjadi sarana mencegah/mengatasi kekurangan makanan keluarga. Selain itu pengembangan sistem produksi tanaman sayuran maupun aneka tanaman lain menjadikan pekarangan dapat mendukung upaya ketahanan pangan.
Artinya pula, usaha di pekarangan jika dikelola secara intensif sesuai dengan potensi pekarangan, dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga.
“Semoga juga dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga. Adapun jenis tanaman pekarangan yang diusahakan harus memenuhi komponen efisiensi produksi zat gizi, yakni produksi dan kandungan gizi yang tinggi,” tandasnya.
Baca Juga: Inilah bahayanya asap rokok dalam ruangan, simak analisis guru besar kedokteran UI
Ketua KKN PPM UMBY kelompok 7 di Pomahan Dadapayu, Naufal Ade Darmansyah mengatakan, kegiatan demonstrasi pembuatan pupuk organik tersebut disambung penanaman tanaman sayuran di pekarangan rumah.
Kegiatan dihadiri oleh 13 orang stakeholder perwakilan dari setiap RT dan Dukuh Pomahan. Tujuannya antara lain untuk melanjutkan program pertanian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul.