HARIAN MERAPI – Kelompok Wanita Tani (KWT) Sewagati asal Padukuhan Pasekan Lor Balecatur Gamping Sleman aktif membuat kue kering sejak awal 2019 silam.
Aneka kue kering buatan KWT Sewagati banyak diminati masyarakat berbagai kalangan, sebab selain harganya terjangkau, cita rasanya enak dan berkualitas.
Namun, produksi kue kering dari KWT Sewagati mengalami banyak kendala ketika ada pandemi Covid-19, misalnya omzet penjualan turun drastis, bahkan pernah berhenti memproduksi kue kering.
Baca Juga: UMY targetkan memiliki 1000 Konselor Sebaya berasal dari mahasiswa setempat, ini tujuannya
Menurut perwakilan KWT Sewagati, Siti Rohani, ada banyak hikmah ketika pihaknya menemui beberapa kendala karena dampak dari pandemi Covid-19. Salah satu hikmahnya, yakni ingin adanya diversifikasi produksi kue kering.
Suatu hal sangat disyukuri, baru-baru ini, pihaknya mendapat penyuluhan dan pelatihan dari tim dosen yang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Pasekan Lor, yaitu tentang diversifikasi aneka olahan kue kering herbal.
“Jenis diversifikasi kue kering herbalnya, seperti cookies kunyit, egg roll kayu manis dan nastar jahe,” ungkap Siti.
Baca Juga: TPA Piyungan Ditutup 45 Hari, Begini Cara UGM Mengatasi Persoalan Sampah
Pihaknya pun berharap aneka jenis kue kering herbal yang sudah diproduksi KWT Sewagati dapat disenangi berbagai kalangan tak kalah dengan kue kering pada umumnya. Kue kering herbal diyakini selain memiliki cita rasa khas dan enak juga menyehatkan.
“Selain mendapat penyuluhan dan pelatihan pembuatan kue kering herbal, kami juga memperoleh pelatihan pemasaran berbasis digital marketing, pengemasan dan pelabelan serta manajemen keuangan sederhana,” urai Siti.
Tak kalah penting, sebut Siti, setelah piawai membuat kue kering herbal, pihaknya memperoleh bantuan beberapa peralatan pengolahan aneka kue kering herbal, seperti seperangkat oven gas, mixer, cetakan egg roll dan cookies.
Adapun tim dosen dari UMBY yang memberikan rangkaian penyuluhan dan pembuatan kue kering herbal tersebut diketuai Agus Setiyoko STP MSc dari Prodi Teknologi Hasil Pertanian.
Anggotanya terdiri dari IkaWulandari SS MM dari Prodi Akuntansi dan Rani Dwi Lestari SSos MA dari Prodi Ilmu Komunikasi. Ketiganya berharap, rangkaian kegiatan penyuluhan dan pelatihan tersebut memberi banyak manfaat.
“Semoga dengan adanya diversifikasi aneka kue kering herbal bisa menjadi kuliner unggulan yang tak hanya enak, namun juga menyehatkan serta sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota KWT Sewagati,” papar Agus.
Rani menambahkan, dengan adanya pelatihan digital marketing, pihaknya berharap dapat membantu memperluas segmentasi pemasaran. Sedangkan pelatihan pengemasan hingga pelabelan, antara lain dapat menjadikan tampilan kemasan produk lebih menarik.