Baca Juga: Jamasan Tombak Kyai Wijoyo Mukti, Melestarikan Pusaka Pemkot Yogyakarta Berusia Satu Abad
Sementara Dadang, tim ahli PKH PKP yang juga perancang mesin insinerator mengungkapkan, mesin tersebut dibuat untuk mengatasi sampah residu dengan kadar air tinggal 40 sampai 60 persen.
Karena bila sampah basah dengan kadar air tinggi maka akan menimbulkan asap.
Sehingga mesin ini harus ada pendamping mesin pres baik pres hidrolik atau manual yang dapat menekan kadar air.
"Mesin ini pembakarannya ya dengan sampah itu sendiri meskipun pemanasan awal dari kayu bakar. Sehingga dalam menghemat biaya. Untuk mesin baru nantinya kita rancang asap akan masuk ke sistem salah satu di dalamnya berupa filter sehingga ketika pembakaran sempurna tidak akan menimbulkan asap," jelas Dadang.*