Jamasan Tombak Kyai Wijoyo Mukti, Melestarikan Pusaka Pemkot Yogyakarta Berusia Satu Abad

photo author
- Selasa, 15 Agustus 2023 | 06:30 WIB
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo (kiri) saat melakukan prosesi jamasan pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti di Balaikota Yogyakarta, Senin (14/8/2023). (Foto: Humas Pemkot Yogyakarta)
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo (kiri) saat melakukan prosesi jamasan pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti di Balaikota Yogyakarta, Senin (14/8/2023). (Foto: Humas Pemkot Yogyakarta)

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar jamasan atau prosesi membersihkan pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti di halaman air mancur Kompleks Balai Kota, Senin (14/8/2023).

Prosesi tersebut sebagai salah satu cara untuk menjaga kondisi pusaka pemberian Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada tahun 2000 agar tetap dalam kondisi prima meskipun tombak tersebut sudah berusia satu abad.

Sebelum dilakukan prosesi jamasan, pusaka ini dikirab terlebih dahulu mengelilingi Kompleks Balai Kota.Kirab dilakukan untuk mengingatkan kembali keberadaan Tombak Kyai Wijoyo Mukti. Usai kirab, dilakukan prosesi melepas rangkaian melati yang menghiasi pegangan tombak dan juga sarung mata tombak.

Baca Juga: Kualitas udara di Kota Yogyakarta sampai saat ini masih baik, ini indikasinya

Prosesi jamasan ini dilakukan oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo dan dibantu para abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Singgih tampak larut dalam setiap ritual pembersihan yang difokuskan pada ujung tombak tersebut. Ia pun menunjukkan raut wajah yang tenang dan telaten mengeringkan tombak tersebut dengan serabut kayu.

Setelah prosesi jamasan selesai, Singgih kemudian menyerahkan kembali Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti kepada para abdi dalem, untuk selanjutnya dikembalikan ke tempatnya semula yakni di ruang kerja Wali Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Ramai-ramai Bakar Sampah Jadi Pemicu Kualitas Udara di Kota Yogyakarta Kurang Baik

Singgih menuturkan bahwa jamasan pusaka yang dilakukan oleh Pemkot Yogya tidak hanya bertujuan untuk perawatan saja. Sekaligus sebagai bagian pelestarian budaya.

"Ya pertama memang kita dalam rangka melestarikan budaya yang ada di Kota Yogya dan juga memang ini sebagai sebuah ritual yang setiap tahunnya kita lakukan untuk jamasan pusaka ini," ujarnya.

Kegiatan ini dilakukan, lanjutnya, sebagai upaya Pemkot Yogyakarta agar masyarakat tidak melupakan budaya yang ada di wilayahnya. Sehingga bisa terus dipertahankan hingga di masa mendatang.

Baca Juga: Aksi Buang Sampah Sembarangan Masih Terjadi di Kota Yogyakarta

"Agar masyarakat juga paham bagaimana upaya-upaya pelestarian yang dilakukan oleh Pemkot Yogya, salah satunya dengan proses jamasan pusaka ini," ucapnya.

Selain menjamas pusaka milik Pemkot Yogya. Singgih juga menjamas pusaka pribadinya yang berupa keris.

"Saya juga bawa keris kesayangan saya untuk dilakukan jamasan. Saya tanya ke teman-teman paguyuban pusaka, ini akan membantu bagi yang memegang untuk bisa menerangi yang hadir di situ yang hadir di situ, istilahnya damar murub," tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: wartajogjakota.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X