Sementara itu perwakilan dari abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Victor Mukhammadenis Hidayatullah mengatakan ada beberapa tahapan dalam jamasan. Pertama adalah dengan melihat kondisi tombak sendiri, adakah korosi atau tidak.
Selanjutnya, penutup tombak dibuka dan dilihat, dibersihkan dengan air, lalu menggunakan air jeruk nipis, kemudian dikeringkan. Selain itu, untuk menjaga kondisi tombak, digunakan juga minyak pusaka yang dioleskan pada besi tombak.
"Warangan atau arsen berguna untuk melapisi bilah. Sementara minyak berfungsi untuk melapisi bilah selanjutnya," jelasnya. *