HARIAN MERAPI - Penjabat (Pj) Walikota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi mengungkapkan kepentingan bangsa dan negara lebih tinggi di atas perbedaan kepentingan politik.
Ia juga mengungkapkan dalam pertarungan politik, setiap kandidat tidak memiliki niat untuk saling bertarung, tapi yang terjadi justru para relawan yang seringkali berlebihan.
Tugas pemerintah tetap memegang teguh integritas sesuai dengan regulasi yang ada, jangan sampai kontestasi politik yang sudah sesuai dengan konstitusi ini memecah anak bangsa.
Baca Juga: KM Sakura Express kandas di Perairan Pangkalbalam Pangkalpinang, ini kondisi 151 penumpangnya
“Para kandidat sudah makan nasi goreng bersama, sementara yang di bawah masih bermusuhan, seolah perbedaan dibawa sampai mati hingga mengorbankan nilai kemanusiaan,” kata Sinoeng N Rachmadi.
Hal itu diungkapkan saat Sosialisasi Pendidikan Politik yang diselenggarakan Badan Kesbangpol, dan diikuti tokoh pemuda/karang taruna, mahasiswa, dan TP PKK Kelurahan se-Kota Salatiga di Ruang Bhineka Tunggal Ika DPRD, Rabu (12/7/23) dilansir dari rilis Prokompim Salatiga.
Menurutnya, setiap orang boleh berbeda pilihan warna, tetapi benderanya tetap Merah Putih. Salah satu esensi yang perlu disampaikan menjelang Pemilu adalah pendidikan politik, utamanya kepada pemilih pemula di Salatiga.
Partisipasi para pemilih pemula ini menjadi salah satu indikator, apakah ia peduli atau tidak terhadap kepemimpinan bangsa, legislatif, provinsi maupun kota.
Baca Juga: Lucky Hakim dipanggil Bareskrim terkait Al Zaytun, ini perannya
Sudah banyak organisasi yang melibatkan anak-anak muda, baik dalam skala formal di sekolah, maupun dalam organisasi kemasyarakatan.
Namun, belum diketahui sejauh mana efektivitasnya ketika mereka menjadi peserta Pemilu, yang pada Tahun 2024 akan diselenggarakan dalam dua periode, yaitu bulan Februari untuk Pileg dan Pilpres serta bulan November untuk Pilgub dan Pilbup/Pilwakot.
Hal ini harus disikapi secara arif dan bijaksana dengan menggunakan akal sehat agar tidak hanyut di dalam perseteruan yang tidak mendewasakan.
Ia pun mengambil salah satu catatan sejarah Ronggolawe yang yakin akan wafat dalam perang. Sebelum wafat, Ronggolawe memberikan pesan kepada anaknya.
Baca Juga: Bantul aman dari kasus antraks, masyarakat tak perlu khawatir, ini kondisinya