Proses analisis hanya memerlukan waktu sekitar lima menit. Berdasarkan uji coba awal, aplikasi menunjukkan akurasi 88 persen saat menggunakan satu foto ompreng makanan, dan hasilnya meningkat setelah dilakukan pengujian per item makanan.
Saat ini, 'Safe Eat MBG' sedang dalam tahap pengembangan lanjutan agar bisa diterapkan di sekolah-sekolah penyelenggara program MBG lain di Karanganyar maupun daerah lain di Indonesia.
“Harapan saya, aplikasi ini bisa menjadi alat bantu bagi sekolah untuk menjaga kualitas pangan bagi peserta didik. Kalau bisa digunakan secara nasional, itu akan lebih baik,” tutupnya optimistis. (Lim) *