HARIAN MERAPI - Ratusan onthelis sepeda tua menyusuri jalan-jalan di Kota Yogyakarta dalam kegiatan bertajuk 'Bung Karno Ngontel 2025', sambil mengenakan busana khas Presiden Pertama RI Ir Soekarno.
Tak hanya bersepeda, peserta juga melakukan aksi nyata dengan memungut sampah sepanjang rute yang dilalui, sebagai bentuk teladan terhadap semangat kebersihan dan gotong royong yang diwariskan Bung Karno.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2025: Terpaut 68 Poin, Marc Marquez Makin Menjauh dari Kejaran Alex Marquez
Dengan mengusung tema 'Naik Sepeda sambil Memungut Sampah di Sepanjang Jalan', kegiatan yang diselenggarakan di Lapangan Minggiran Kemantren Mantrijeron, Minggu (29/6) ini menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan sekaligus bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai perjuangan Bung Karno, terutama dalam membangun kemandirian dan semangat nasionalisme.
Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, salah satunya Ganjar Pranowo yang juga menjabat sebagai Pembina Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) DIY.
Baca Juga: Polresta Yogyakarta ungkap 12 kasus penyalahgunaan narkoba, 14 orang jadi tersangka
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menegaskan pentingnya menanamkan nilai berdikari dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menjaga lingkungan. Hasto juga memberikan satu hadiah sepeda kepada salah satu peserta yang sudah berumur 83 tahun.
"Semangat Bung Karno harus kita teladani secara konkret, bukan hanya dalam bidang politik, tapi juga ekonomi dan budaya. Kita butuh pahlawan yang berdikari dalam ekonomi, dan kegiatan seperti ini bisa menjadi pengingat sekaligus bentuk aksi nyata," jelas Hasto.
Pihaknya menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, aksi bersepeda sambil memungut sampah mencerminkan semangat gotong royong dan nasionalisme. Ia menambahkan bahwa aksi ini juga merupakan kritik yang membangun terhadap kondisi kebersihan kota Yogyakarta saat ini.
Baca Juga: Begini modus predator anak berkedok guru ngaji di Tebet
"Ini kritik yang tajam. Banyak onthelis datang ke Yogyakarta dan mereka memungut sampah. Ini jadi pesan penting bahwa kota kita belum sepenuhnya bersih. Mari kita jadikan ini momentum untuk memperbaiki diri dan menciptakan kota yang lebih layak dan indah," ungkapnya.
Hasto juga berharap kegiatan ini bisa menjadi daya tarik wisata yang berkelanjutan.
"Onthelis dan onthelista bisa menjadi agen produktif. Kegiatan seperti ini punya potensi besar mendatangkan wisatawan sekaligus menjadi sarana edukasi lingkungan," tambahnya.