Organisasi PIM Diharapkan Jadi Mitra Pemerintah dalam Pemberdayaan Perempuan

photo author
- Rabu, 23 April 2025 | 19:20 WIB
Pelantikan kepengurusan DPD PIM DIY, Rabu (23/4/2025).  (Wahyu Turi K)
Pelantikan kepengurusan DPD PIM DIY, Rabu (23/4/2025). (Wahyu Turi K)

Melihat hal tersebut, menurutnya kaum perempuan harus terus diberdayakan agar bisa produktif dan tidak menjadi beban bagi generasi berikutnya.

“Dalam membuat organisasi perhatian fokusnya pada yang lemah, untuk memajukan perempuan-perempuan utamakan yang lemah. Saya titip ke PIM DIY, tolong perempuan yang lemah ini jadi perhatian utama," ujar Hasto.

"Jangan menyakiti yang miskin dengan pesta-pesta, ingatlah perempuan-perempuan yang menderita,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Umum PIM, Lana T. Koentjoro mengatakan dibentuknya kepengurusan ini mengingat perlunya pengembangan organisasi PIM yang bertujuan memujudkan visi dan misi organisasi PIM, khususnya untuk perempuan di DIY.

Baca Juga: HUT ke-21 TAGANA se-DIY, Danang Maharsa: Tingkatkan edukasi kebencanaan kepada masyarakat

“Perempuan Indonesia Maju adalah pemberdayaan perempuan yang difokuskan pada bidangnya masing-masing seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya," kata Lana.

"Yang dilakukan kami selama ini bekerja sama dengan pemerintah. Dengan dilantiknya tim di DIY diharapkan bisa kerja sama dan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan organisasi lain,” lanjutnya.

Ketua DPD PIM DIY terlantik, Diyah Yuliana Kentjanawatty menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam membangun kreatifitas, prosperity (kemakmuran), dan kebudayaan.

Baca Juga: 8 Ormas di Salatiga Terima Dana Hibah Rp1,4 Miliar, Ini Nama dan Jumlah Uangnya

Kreatifitas perempuan dapat menjadi sumber inovasi dan kemajuan bagi bangsa, prosperity perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, sedangkan kebudayaan perempuan dapat menjadi identitas dan kekuatan bagi bangsa.

Terkait hal itu, perempuan harus berperan aktif menjadi agen perubahan, mempromosikan kesetaraan gender, dan memberdayakan perempuan untuk mencapai potensinya masing-masing.

Terlebih pada kondisi saat ini di mana tantangan yang dihadapi perempuan sangat komplek dan multidimensional, mulai kesetaraan gender, kesenjangan upah, beban dan tanggung jawab ganda antara profesi dan kewajiban dalam rumah tangga, kekerasan berbasis gender dan sebagainya.

Baca Juga: Polres Boyolali Tangkap Penjual Bakso dan Mie Ayam yang Nyambi Jualan Pil Koplo

“Kita harus menjadi suara bagi perempuan yang tidak memiliki kesempatan, menjadi pendukung bagi perempuan yang ingin maju, dan menjadi contoh bagi perempuan yang ingin menjadi lebih baik. Dengan peran aktif perempuan, kita dapat membangun Indonesia yang lebih kuat, lebih kreatif, dan lebih sejahtera,” kata Diyah. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X