Ini usia ideal perempuan ikut program bayi tabung

photo author
- Minggu, 13 April 2025 | 07:30 WIB
ILUSTRASI-Bayi Tabung  (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)
ILUSTRASI-Bayi Tabung (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)



HARIAN MERAPI - Berapa usia ideal perempuan untuk ikut program bayi tabung ?


Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr. Gita Pratama, Sp. OG, Subsp. F.E.R, M.Rep.Sc menjelaska secara detail berikut ini.


Ia mengatakan usia ideal perempuan untuk mengikuti progra bayi tabung dengan tingkat keberhasilan tinggi adalah di bawah 35 tahun.

"Keberhasilan bayi tabung itu terbesar adalah di bawah usia 35 tahun. Jadi kalau memang bisa sebelum usia 35 tahun, akan jauh lebih baik dibandingkan setelah usia 35 atau bahkan di atas 40 tahun," kata Gita dalam diskusi daring baru-baru ini.

Baca Juga: Mengenal senjata tradisional Kerambit, biasa digunakan pendekar di Minangkabau

Ia menjelaskan, semakin muda seorang perempuan akan semakin besar kemungkinan untuk memiliki anak melalui bayi tabung, karena kualitas dan jumlah sel telurnya masih normal.

Perempuan berusia di atas 35 tahun masih bisa menjalani prosedur bayi tabung selama pasien masih mengalami menstruasi dan cadangan sel telur yang mencukupi. Akan tetapi, menurut Gita, tingkat keberhasilannya tidak akan setinggi perempuan berusia di bawah 35 tahun.

Selain usia perempuan, Gita menyebutkan kondisi dan jumlah sperma serta penyakit bawaan juga menjadi faktor penentu keberhasilan prosedur bayi tabung.

"Sperma ada yang normal, ada yang kurang, ada yang bahkan nol. Jadi kalau nol berarti kita harus ambil langsung dari testisnya. Nah, itu kadang-kadang spermanya kurang bagus. Jadi itu yang akan sangat menentukan," ujar dia.

Baca Juga: Ramalan zodiak Aries besok Minggu 13 April 2025 soal cinta dan karir, bicaralah dan dengarkan pasangan Anda karena itu akan menyelesaikan masalah

Sedangkan penyakit bawaan seperti endometriosis, adenomiosis, dan polycystic ovarian syndrome (PCOS) dapat berisiko menurunkan kualitas sel telur dan dinding rahim.

Sebelum menjalani program bayi tabung, Gita mengingatkan pasangan untuk memeriksakan kesehatan reproduksi masing-masing.

"Idealnya, tentu saja kalau ingin punya anak bersama, ya dua-duanya harus datang (periksa). Paling mudah memang pemeriksaan laki-laki, analisis sperma itu analisis yang mudah sekali dilakukan, kemudian seiring berjalan tentu saja pihak perempuan atau istrinya juga kita periksa," ucapnya.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X