"Selain itu di Desa Mancasan Kecamatan Baki dan Desa Trosemi Kecamatan Gatak disana ada program unggulan dari Pemkab Sukoharjo bagi disabilitas," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo mencatat jumlah Destana hingga saat ini terus mengalami peningkatan setiap tahun.
Apabila pada tahun 2023 hanya ada 11 Destana maka tahun 2024 lalu bertambah menjadi 27 Destana.
Untuk sementara Destana dibentuk di tingkat desa. Namun demikian pembentukan serupa dilakukan tingkat kelurahan.
Pembentukan Destana di Kabupaten Sukoharjo akan terus ditambah setiap tahun. Sebab, meski ada penambahan namun jumlahnya masih dianggap sedikit.
Berdasarkan data di Kabupaten Sukoharjo ada 167 desa dan kelurahan, sedangkan jumlah Destana hanya ada 27 Destana saja.
BPBD Sukoharjo pada tahun 2025 ini berharap ada penambahan jumlah Destana signifikan.
Sebab tahun 2026 mendatang ditargetkan sebanyak 167 desa dan kelurahan sudah membentuk Destana.
Baca Juga: Jelang Lengser sebagai Bupati Klaten, Sri Mulyani Mutasi 72 ASN
"Penambahan jumlah Destana didasari kesadaran pemerintah desa dalam kewaspadaan bencana alam," lanjutnya.
Ariyanto menjelaskan, sebanyak 27 Destana yang sudah terbentuk didominasi di wilayah rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Desa tersebut berada di sepanjang aliran sungai dan perbukitan. Sedangkan desa dan kelurahan lain belum membentuk Destana karena masih beranggapan wilayahnya masih aman dan belum tersentuh bencana alam.
Baca Juga: PSIM Jogja Promosi Liga 1, PSS Sleman Belum Keluar dari Zona Degradasi
"Tidak harus rawan bencana alam banjir dan tanah longsor saja. Tapi juga desa rawan bencana alam angin kencang harus membentuk Destana," katanya.