BPBD Sukoharjo temukan retakan tanah, lima rumah terancam longsor

photo author
- Jumat, 17 Januari 2025 | 18:55 WIB
Ilustrasi. Bencana alam banjir dan longsor melanda Temanggung utara. (Dok BPBD)
Ilustrasi. Bencana alam banjir dan longsor melanda Temanggung utara. (Dok BPBD)

HARIAN MERAPI - Sebanyak lima kepala keluarga (KK) di dua desa terancam menjadi korban tanah longsor. Sebab posisi rumah mereka berada di bawah tebing curam yang terdapat retakan tanah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo bergerak cepat melakukan penutupan retakan dengan menggunakan tanah dan pemantauan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Jumat (17/1/2025) mengatakan, posisi saat ini ada lima rumah yang dihuni lima KK di dua desa yakni di Desa Sanggang dan Desa Kamal, Kecamatan Bulu rawan menjadi korban tanah longsor.

Rumah tersebut berada di bawah tebing curam di mana di bagian atas ditemukan retakan tanah.

Baca Juga: Baznas Temanggung salurkan beasiswa pada 358 Siswa SLTA

Ukuran retakan tanah bervariasi memanjang sepanjang tebing. Atas temuan tersebut, BPBD Sukoharjo bersama petugas terkait sudah melakukan antisipasi tanah longsor dengan menutup retakan tanah menggunakan tanah.

Langkah tersebut dilakukan dengan maksud agar retakan tanah kembali tertutup tanah dan tidak kemasukan air hujan yang mempercepat proses tanah longsor.

"Satu rumah di Tawing, Sanggang, Bulu dan empat rumah di Tritis, Kamal, Bulu. Total lima KK di lima rumah tersebut. Antisipasi sudah kami lakukan dengan menutup retakan tanah menggunakan tanah. Petugas juga kami siagakan untuk memantau termasuk melibatkan pemerintah desa setempat dan masyarakat sekitar," ujarnya.

BPBD Sukoharjo meminta kepada lima KK yang tinggal di rumah untuk selalu waspada. Meski posisi retakan tanah diatas bukit sudah ditutup namun kerawanan bencana alam tanah longsor tetap ada. Sebab kondisi sekarang curah hujan tinggi yang berdampak pada pergerakan tanah.

Baca Juga: Kolaborasi Faperta UGM dan UPT BPSDMP DIY untuk tingkatkan literasi digital bagi penyuluh dan petani milenial

"Curah hujan masih tinggi dan warga yang tinggal di perbukitan diminta waspada tanah longsor," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo bersama petugas terkait lainnya dan masyarakat juga aktif melakukan pemantauan wilayah dengan sasaran perbukitan. Pemantauan menitikberatkan pada titik retakan tanah yang memicu kejadian tanah longsor.

Enam desa masuk kategori tingkat kerawanan tinggi tanah longsor. Warga yang tinggal di wilayah perbukitan diminta waspada bencana alam mengingat curah hujan tinggi. Petugas gabungan sudah disiagakan memantau titik rawan.

Enam desa dengan tingkat kerawanan tinggi bencana alam tanah longsor berada di dua kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Weru di Desa Tawang dan di Kecamatan Bulu meliputi Desa Sanggang, Desa Kamal, Desa Gentan, Desa Kedungsono dan Desa Tiyaran.

Baca Juga: AKP Mulyanto SE, MM, Jabat Kasat Lantas Polresta Sleman, Pejabat Sebelumnya Pindah ke Polda Riau

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X