Bantalan sintetis dinilai lebih ramah lingkungan, tahan lama dan efisien.
Krisbiyantoro bahkan menjamin, bantalan sintetis lebih kuat, tahan cuaca ekstrem dan ramah lingkungan karena tidak harus menebang pohon.
"Pada 2024 ada 2.601 bantalan kayu yang diganti dengan bantalan sintetis. Kami telah memasang bantalan sintetis tersebut di 48 jembatan di wilayah Daop 6,” imbuh Krisbiyantoro.
Bantalan sintetis ini dikatakan Krisbiyantoro telah melewati serangkaian pengujian untuk memastikan pemenuhan standar teknis yang ditetapkan. Ada 12 pengujian yang dilalui dengan hasil positif.
Baca Juga: Musyawarah salah satu jalan menuju terciptanya keluarga samara
Daop 6 Yogyakarta juga menambah batu pecah ukuran 2/6 cm sejumlah 14.945 m³, membuat bronjong dengan bebatuan sungai bervolume 1.496 m³ dan membuat selokan dengan batu kali 830 m³.
"Kami mengawasi dan memeriksa secara intensif titik-titik potensi rawan bencana. Alat Material Untuk Siaga (AMUS) ditempatkan di lokasi strategis agar siap digunakan di semua tempat demi mendukung kelancaran pelayanan penumpang," ujarnya.
PT KAI bahkan menyiapkan petugas perawatan prasarana selama 24 jam untuk mengawal perjalanan kereta api serta menambah personel siaga di lokasi prioritas seperti perlintasan tidak terjaga dengan volume lalu lintas tinggi.
Petugas prasarana ekstra akan dialokasikan untuk daerah dengan kebutuhan operasional tinggi, yakni sebanyak 26 tenaga tambahan meliputi Penjaga Jalan Lintas (PJL) 11 orang dan 15 PPJ di wilayah Daop 6.
"Kami sampaikan terima kasih kepada pelanggan kereta api yang turut serta mendukung hadirnya sistem transportasi yang aman, efisien dan ramah lingkungan,” ucapnya.
Sederet keunggulan moda transportasi kereta api dirasakan salah satu penumpang, Tusti Handayani.
ASN asal Wates Kulon Progo yang kini sedang menempuh studi S2 di salah satu kampus di Sleman ini selalu menggunakan kereta api Bandara YIA untuk pergi dan pulang kuliah.
"Saya tidak berani naik motor jauh. Jalanannya ramai dan bikin capek," kata Tusti.