Tugas Guru: Sinergiskan Catur Pusat Pendidkan Anak untuk wujudkan generasi Indonesia Emas 2045

photo author
- Senin, 25 November 2024 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati hari ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk mengenang dan menghargai jasa para guru sebagai “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.

Hari Guru Nasional 2024 sekarang ini mengusung tema ''Guru Hebat, Indonesia Kuat''. Melalui tema tersebut ditujukan sebagai upaya untuk memberikan dukungan sekaligus apresiasi kepada guru-guru hebat yang ada di Indonesia.

Tema ini dipilih untuk menggambarkan bagaimana peran guru hebat di sekolah/madrasah dan orang tua di rumah yang mendedikasikan waktunya untuk mendampingi dan membina generasi muda Indonesia untuk songsong Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Berkat pemberdayaan BRI, Keripik Kentang Albaeta Jadi UMKM yang Berkembang Pesat

Generasi Emas 2045 adalah wacana dan gagasan dalam rangka mempersiapkan para generasi
muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi.

Generasi yang cerdas dan mau menerima perubahan harus diupayakan sejak dini menuju impian Indonesia menjadi Generasi Emas 2045, yakni: memiliki kecerdasan yang komprehensif, yakni produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, dan berkarakter yang kuat, sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul.

Agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan harapan capaian
Genertasi Emas 2045 sebagaimana di atas, maka orang tua di rumah dan guru di sekolah/madrasah harus memperhatikan empat lingkungan pendidikan anak yang sangat berpengaruh bagi mereka di dalam perkembangan dan pertumbuhannya; yakni:

Pertama, lingkungan keluarga. Melalui keluarga, anak akan belajar memperhatikan sikap-
sikap orang tua dalam beribadah, sopan santun (Jawa:unggah ungguh), penghormatan kepada orang lain, keramahtamahan serta sikap terhadap pendidikan anak.

Baca Juga: Angkatan Muda Berkemajuan siap kolaborasi wujudkan sentra peternakan domba di kawasan pedesaan

Orang tua dan guru yang menghendaki anak dan remaja memiliki sikap serta motivas belajar yang tinggi harus memperlihatkan contoh atau keteladanan dan dorongan ke arah yang diinginkan.

Sikap dan gaya kepemimpinan orang tua dalam keluarga akan memberikan kemungkinan yang sangat besar terhadap sukses atau gagalnya usaha seorang anak dalam membentuk pribadinya yang unggul dan berkualitas.

Kedua, lingkungan sekolah/madrasah. Di sekolah/madrasah, yang berperan penting dalam
pembentukan kepribadian anak adalah karakteristik anak itu sendiri, teman sebaya (peer-group),
pendidik dan tenaga kependidikan, interaksi dan metode pembelajaran yang diterapkan serta fasilitas pembelajaran yang tersedia.

Sebagaimana diketahui tugas guru (pendidik) di sekolah di samping sebagai penyampai ilmu pengetahuan (transmitter of knowledge) juga sebagai pengelola pembelajaran (director of learnng) yang juga berperan untuk membentuk pribadi anak.

Baca Juga: Pemda DIY Uji Coba Bus Listrik di Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta

Ketiga, lingkungan masyarakat. Masyarakat dapat diartikan sebagai suatu tatanan sosial
dengan tata nilai dan budaya tertentu. Dalam pengertian yang seperti ini, masyarakat adalah wadah dan wahana pendidikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X