HARIAN MERAPI - Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati beberapa hari ke depan, tepatnya setiap 25 November menjadi pengingat bagi semua pihak untuk mengenang dan menghargai jasa para guru sebagai “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.
Di dalam ajaran Agama Islam, sosok guru bernilai sangat strategis dan salah satu komponen pembawa kemajuan dan perubahan masyarakat kea rah yang lebih baik.
Di samping mengemban misi keilmuan demi mencerdaskan para peserta didik, guru juga mengemban misi kerisalahan, yakni membimbing dan mengarahkan para muridnya menuju jalan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Salah satu tugas utama seorang guru adalah berusaha menjadikan dirinya sebagai pendidik
yang baik. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan
ulama. Disebut guru apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak.” (HR. Bukhari).
Menjadi guru yang baik merupakan perjalanan yang terus-menerus. Dibutuhkan dedikasi, kesabaran, dan keinginan untuk terus belajar dan berkembang.
Tugas guru yang selanjutnya adalah menghadirkan pendidikan yang terbaik untuk para muridnya. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al-Hakim).
Pendidikan yang baik harus memberikan kurikulum yang relevandan menantang peserta didik. Pendidikan yang baik juga harus menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan, serta mendukung perkembangan sosial dan emosional siswa menuju kepada kedewasaannya.
Baca Juga: BRIMerchant Berikan Kemudahan Bagi Pengusaha dengan Pencairan Dana Hingga 4 Kali Sehari
Berikut ini beberapa hadits Nabi Muhammad SAW berkaitan dengan guru, sebagai berikut:
Pertama, hormatilah dedikasi dari seorang guru. Sabda Rasulullah Muhammad SAW:
“Belajarlah kalian ilmu untuk ketenteraman dan ketenangan, serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.” (HR. Ath-Thabrani).
Kedua, seorang guru berkewajiban mendidik anak agar tetap dalam fitrah kesuciannya. Sabda
Rasulullah Muhammad SAW: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kemudian kedua orang tunyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?” (HR. Bukhari).
Ketiga, guru harus menyayangi sepenuh hati terhadap siswa-siswinya. ”Ibn Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak
menyayangi yang lebih kecil, tidak memuliakan yang lebih besar, tidak menyuruh berbuat makruf, dan tidak mencegah perbuatan munkar.” (HR. Tirmidzi).
Keempat, mendapatkan pahala yang besar, terutama ketika para siswa melakukan kebaikan
sebagaimana diajarkan oleh gurunya. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Barangsiapa yang
menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mengerjakannya.” (HR. Muslim).
Kelima, guru adalah seorang motivator terbaik bagi siswa-siswinya. Dari Abu Musa, beliau
berkata, “Rasulullah apabila mengutus salah satu orang sahabatnya untuk mengerjakan sebagian perintahnya selalu berpesan, ‘Sampaikan berita gembira oleh kalian dan janganlah kalian menimbulkan rasa antipati, berlaku mudahlah kalian dan janganlah kalian mempersulit.” (HR. Muslim).