Serangan kawanan kera liar di Sukoharjo semakin meresahkan

photo author
- Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:25 WIB
Arsip. Kera ekor panjang menyerbu rumah penduduk di Kebakkramat. (Foto:Abdul Alim))
Arsip. Kera ekor panjang menyerbu rumah penduduk di Kebakkramat. (Foto:Abdul Alim))

"Dibeberapa desa di bawah pegunungan Batu Seribu Bulu sudah ada laporan warga melihat kawanan kera liar masuk ke permukiman warga. Bahkan ada yang masuk ke rumah warga dan juga perkebunan," ujarnya.

Kawanan kera liar tersebut dikatakan Widyanto sengaja turun gunung setiap tahun saat musim kemarau untuk mencari makan. Sebab stok makanan di atas gunung sudah menipis. Hal ini terlihat dari banyaknya pohon buah yang tidak berbuah.

Kondisi lingkungan sekarang khususnya diatas pegunungan Batu Seribu Bulu sudah mengalami kekeringan setelah selama satu bulan sudah tidak turun hujan. Selain itu cuaca panas menyengat juga dirasakan saat siang hari.

Pemerintah Kecamatan Bulu menilai kondisi sekarang sudah masuk musim kemarau. Meski belum sampai terasa dampak kekeringan namun tetap dilakukan pemantauan wilayah sebagai bagian dari antisipasi munculnya masalah.

Baca Juga: Babak Baru Sengketa Tanah Pasar Babadan yang Kini Bernama Pasar Purwo Raharjo, Ahli Waris Gugat Pemdes Teloyo

Kekeringan akibat musim kemarau di wilayah Kecamatan Bulu tidak hanya terasa dampaknya pada ancaman kekurangan air bersih maupun untuk pertanian dan peternakan, namun juga muncul masalah lain kerawanan serangan kera liar.

Ancaman serangan kera liar selalu terjadi setiap tahun saat musim kemarau tiba. Kawanan kera dalam jumlah banyak turun dari atas bukit masuk ke lahan pertanian warga untuk mendapatkan makanan.

Serangan kawanan kera liar berdampak pada kerusakan tanaman pertanian seperti palawija, kacang, sayuran dan berbagai jenis buah. Areal kerusakan semakin bertambah luas seiring banyaknya kera liar yang turun dari bukit.

"Kondisi diatas pegunungan Batu Seribu Bulu sudah mengalami kenaikan suhu dan sangat panas saat siang hari. Hal ini nantinya akan diikuti dengan banyak kera liar turun bukit mencari makan di lahan pertanian dan menjarah rumah warga," lanjutnya.

Baca Juga: Hari Santri Nasional, berlaku baiklah terhadap orang yang membimbing dan mengajarkanmu

Musim kemarau dengan adanya peningkatan suhu udara membuat pohon buah yang ditanam diatas gunung tidak mampu menyediakan stok pangan untuk kawanan kera liar. Bahkan tidak sedikit pohon buah mengalami kerusakan dan mati karena sengaja dirusak kawanan kera liar.

"Kera liar menyasar areal perkebunan dan ladang petani. Bahkan banyak kera liar masuk rumah warga menjarah makanan. Warga menjadi takut," lanjutnya.

Pemerintah Kecamatan Bulu terus melakukan pemantauan wilayah dibeberapa desa rawan serangan kawanan kera liar. Seperti di Desa Tiyaran dan Desa Sanggang dimana disana sering disasar kera liar.

Pemerintah Kecamatan Bulu bersama dengan Pemkab Sukoharjo dan pihak terkait lainnya sudah rutin menanam pohon buah dan jenis tanaman lain diatas bukit. Tujuannya selain penghijauan, juga untuk menyediakan stop pangan untuk kawanan kera liar dari hasil buah.

Baca Juga: Peserta Didik SMA Muhi Yogyakarta Terbang ke Korea Selatan, Ini Agendanya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X