HARIAN MERAPI - Serangan kawanan kera liar di wilayah Desa Tiyaran Kecamatan Bulu semakin meresahkan. Sebab kera liar tidak hanya merusak tanaman pangan, namun juga menyerang warga dan kandang ternak demi bisa mendapat makanan.
Terkait hal itu, petugas berwenang diminta turun tangan membantu melakukan penanganan.
Kepala Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Sunardi, Selasa (22/10/2024) mengatakan, kawanan kera liar sudah terlihat turun dari perbukitan Batu Seribu Bulu sejak beberapa bulan lalu sampai sekarang.
Saat awal turun bukit kawanan kera liar sesekali terlihat di perkampungan. Namun kelamaan kawanan kera liar jumlahnya semakin banyak dan menyerang tanaman pangan milik warga.
Kawanan kera liar tersebut turun karena kondisi bukit Batu Seribu Bulu kering dan tidak ada makanan. Kawanan kera liar tersebut mencari makanan ke perkampungan dan perkebunan milik warga.
Kondisi sekarang semakin bertambah parah dimana kawanan kera liar menyerang warga demi bisa masuk rumah dan warung untuk mendapat makanan. Bahkan ada kandang ternak milik warga ikut dirusak kawanan kera liar karena tidak kunjung mendapat makanan.
"Serangan kawanan kera liar semakin beringas dan menakutkan. Tanaman pangan di kebun warga di rusak, bahkan sekarang kandang ternak ikut rusak seperti bagian pagar dan atap karena ditarik kera untuk bisa masuk dan mendapat makanan," ujarnya.
Pemerintah Desa Tiyaran Kecamatan Bulu sudah melapor ke Pemerintah Kecamatan Bulu dan Pemkab Sukoharjo untuk ditindaklanjuti. Petugas sudah berupaya melakukan penanganan. Namun demikian kondisi belum sepenuhnya tertangani dan kondusif.
Baca Juga: Warga Salatiga geger, ular sanca kembang sepanjang 5 meter ditangkap warga di kandang ayam
"Petugas terkait sudah berupaya tapi kawanan kera liar jumlahnya sangat banyak dan menyebar disetiap tempat ada. Bahkan warga sudah takut keluar rumah sendiri kalau mendadak diserang kawanan kera liar yang mencari makanan," lanjutnya.
Camat Bulu Widyanto Setyo Wibowo, mengatakan, kawanan kera liar di pegunungan Batu Seribu Bulu selalu turun gunung saat musim kemarau karena kondisi di habitatnya kering terdampak cuaca panas. Kekeringan membuat pohon buah tidak menghasilkan secara maksimal sebagai sumber pangan. Akibatnya kawanan kera liar mencari sumber pangan lain di perkebunan dan pemukiman warga.
Pemerintah Kecamatan Bulu sudah ada laporan dari warga disejumlah desa di wilayah Kecamatan Bulu dimana kawanan kera liar terlihat turun dari pegunungan Baru Seribu Bulu. Kera liar tersebut terlihat bergerombol dalam jumlah cukup banyak.
Kawanan kera liar terlihat menyasar permukiman dan perkebunan warga untuk mencari makan. Kera liar dilaporkan juga sudah mulai masuk rumah warga dengan tujuan mendapat makanan.
Baca Juga: Paslon 03 'Jagonya' PDIP dan PKS, nyatakan tidak gelar Kampanye Terbuka di Pilkada Salatiga 2024