Bukit kekeringan, kera liar jadi ancaman bagi warga Bulu Sukoharjo

photo author
- Jumat, 26 Mei 2023 | 19:25 WIB
Arsip. Kera ekor panjang menyerbu rumah penduduk di Kebakkramat. (Foto:Abdul Alim))
Arsip. Kera ekor panjang menyerbu rumah penduduk di Kebakkramat. (Foto:Abdul Alim))

HARIAN MERAPI - Kera liar menjadi ancaman besar warga disejumlah desa di wilayah Kecamatan Bulu saat masuk musim kemarau. Sebab kawanan kera liar akan merusak tanaman dan menjarah rumah warga demi bisa mendapat makanan.

Hal itu disebabkan kondisi di atas bukit saat kemarau mengalami kekeringan dan minim stok pangan dari hasil alam berupa buah.

Camat Bulu Widyanto Setyo Wibowo, Jumat (26/5/2023) mengatakan, kondisi lingkungan sekarang khususnya diatas perbukitan sudah mengalami kekeringan setelah selama dua pekan sudah tidak turun hujan. Selain itu cuaca panas menyengat juga dirasakan saat siang hari.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Wanita Hamil di Pantai Ngrawe Gunungkidul, Dua Terdakwa yang Divonis Mati Mengajukan Banding

Pemerintah Kecamatan Bulu menilai kondisi sekarang sudah masuk peralihan musim kemarau. Meski belum sampai terasa dampak kekeringan namun tetap dilakukan pemantauan wilayah sebagai bagian dari antisipasi munculnya masalah.

Kekeringan akibat musim kemarau di wilayah Kecamatan Bulu tidak hanya terasa dampaknya pada ancaman kekurangan air bersih maupun untuk pertanian dan peternakan, namun juga muncul masalah lain kerawanan serangan kera liar.

Ancaman serangan kera liar selalu terjadi setiap tahun saat musim kemarau tiba. Kawanan kera dalam jumlah banyak turun dari atas bukit masuk ke lahan pertanian warga untuk mendapatkan makanan.

Baca Juga: Bus Trans Jateng direncanakan melintasi Sukoharjo Agustus mendatang, ini rutenya

Serangan kawanan kera liar berdampak pada kerusakan tanaman pertanian seperti palawija, kacang, sayuran dan berbagai jenis buah. Areal kerusakan semakin bertambah luas seiring banyaknya kera liar yang turun dari bukit.

"Kondisi diatas bukit sudah mengalami kenaikan suhu dan sangat panas saat siang hari. Hal ini nantinya akan diikuti dengan banyak kera liar turun bukit mencari makan di lahan pertanian dan menjarah rumah warga," ujarnya.

Musim kemarau dengan adanya peningkatan suhu udara membuat pohon buah yang ditanam diatas bukti tidak mampu menyediakan stok pangan untuk kawanan kera liar. Bahkan tidak sedikit pohon buah mengalami kerusakan dan mati karena sengaja dirusak kawanan kera liar.

Baca Juga: Pria Paruh Baya Meninggal Mendadak di ULP PLN Sedayu, Berikut Kronologinya dan Dugaan Penyebab Kematian

"Kera liar menyasar areal perkebunan dan ladang petani. Bahkan banyak kera liar masuk rumah warga menjarah makanan. Warga menjadi takut," lanjutnya.

Pemerintah Kecamatan Bulu terus melakukan pemantauan wilayah dibeberapa desa rawan serangan kawanan kera liar. Seperti di Desa Tiyaran dan Desa Sanggang dimana disana sering disasar kera liar.

"Posisi sekarang menurut informasi petugas belum ada temuan kawanan kera liar yang sudah menyerang dan merusak lahan pertanian dan menjarah makanan di rumah warga. Tapi beberapa ekor kera liar didapati petugas sudah berada di bawah bukit. Ini menandakan stok pangan di atas bukit mulai berkurang," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X