HARIAN MERAPI - Curah hujan tinggi sejak beberapa hari terakhir mengguyur wilayah Sukoharjo. Masyarakat diminta mewaspadai kerawanan bencana alam seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor. Pemkab Sukoharjo meminta kepada petugas terkait siaga.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, Minggu (29/9/2024) mengatakan, hujan turun sejak beberapa hari terakhir dengan curah tinggi terjadi merata di wilayah Sukoharjo.
Kondisi tersebut terjadi disertai dengan angin kencang. Masyarakat diminta untuk mewaspadai kerawanan bencana alam salah satunya seperti banjir.
Hujan deras yang turun bahkan sudah berdampak pada munculnya genangan air disejumlah titik. Namun genangan berangsur surut dan tidak sampai terjadi banjir dalam waktu lama.
Baca Juga: Enam angota geng di Sukoharjo ditangkap polisi, ini masalahnya.....
"Mungkin sudah peralihan cuaca. Sejak beberapa hari hujan deras dan masyarakat diminta waspada bencana alam," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk selalu meningkatkan kewaspadaan bencana alam. Salah satunya dengan giat melakukan pemantauan wilayah. Termasuk pengecekan tempat rawan bencana alam seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor.
"Bisa dilakukan kegiatan awal membersihkan saluran air agar aliran lancar dan tidak tersumbat," lanjutnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan, pemetaan rawan bencana alam dilakukan sebagai bentuk update terhadap kondisi wilayah dan kerawanan yang terjadi. BPBD Sukoharjo secara bergantian keliling 12 kecamatan dengan meminta masukan dan tanggapan masyarakat terhadap peta rawan bencana alam di wilayah tersebut.
Baca Juga: Pelaku didominasi pelajar, Polres Sukoharjo musnahkan ribuan knalpot brong
Kerawanan bencana alam dampak dari perubahan cuaca menjadi perhatian utama. Hal ini seperti banjir, angin kencang, tanah longsor dan lainnya yang diakibatkan cuaca hujan. Selain itu juga kekeringan hingga mengakibatkan warga kekurangan air bersih saat musim kemarau juga menjadi perhatian.
"Dampak yang ditimbulkan akibat perubahan cuaca ini perlu diantisipasi. Pemetaan rawan bencana alam di masing-masing wilayah perlu dilakukan dengan melibatkan pemangku wilayah setempat dan masyarakat," ujarnya.
BPBD Sukoharjo dalam pemetaan memerlukan banyak masukan dan tanggapan dari masyarakat dan pemangku wilayah. Termasuk juga solusi sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi bersama terhadap kerawanan bencana alam.
Ariyanto mengatakan, perlu melibatkan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan bencana alam berkaitan dengan ekosistem. Seperti dalam program penghijauan berupa penanaman pohon di wilayah rawan kekeringan. Pemerintah sudah sering melakukan penanaman pohon dan perlu melibatkan masyarakat dalam hal perawatan.
Baca Juga: HUT ke-79 KAI berlangsung meriah di Stasiun Yogyakarta