HARIAN MERAPI - Curah hujan terus mengalami penurunan di wilayah Kabupaten Sukoharjo sejak beberapa pekan terakhir. Hal ini menjadi salah satu penanda perubahan cuaca masuk musim kemarau.
Namun demikian masyarakat diminta tetap mewaspadai kerawanan bencana alam seperti angin kencang dan perubahan iklim berupa suhu udara panas yang berdampak pada kekeringan.
Wakil Komandan Search and rescue (SAR) Sukoharjo Muklis, Rabu (17/4/2024) mengatakan, kondisi iklim di wilayah Kabupaten Sukoharjo dalam beberapa hari dan pekan terakhir menunjukan adanya penurunan curah hujan. Bahkan terjadi peningkatan suhu udara mengingat cuaca panas.
Baca Juga: Dua Remaja Pelaku Pengrusakan Mobil dan Penganiayaan Saat Malam Takbiran Diamankan Polsek Mergangsan
Curah hujan yang menurun dikatakan Muklis bisa menjadi salah satu tanda perubahan iklim masuk ke musim kemarau. Sebab dalam beberapa hari ini hujan sudah tidak titik turun dengan intensitas tinggi.
"Kondisi sekarang sudah beberapa hari tidak turun hujan dengan curah tinggi. Selain itu juga ditandai fenomena alam hujan dalam waktu singkat dan suhu udara panas. Kami perkirakan sudah masuk pancaroba atau peralihan masuk musim kemarau," ujarnya.
SAR Sukoharjo meminta kepada masyarakat tetap mewaspadai semua potensi kerawanan bencana alam baik saat musim hujan dan kemarau. Sebab kondisi sekarang perubahan iklim sulit diprediksi dan sangat besar dampaknya bagi kehidupan.
"Musim hujan dan kemarau tetap diwaspadai masyarakat. Sebab kondisi iklim sulit diprediksi. Cuaca sering berubah dimana di Sukoharjo sendiri sekarang curah hujan turun. Tapi di luar daerah sana curah hujan masih tinggi bahkan banjir saat Lebaran kemarin," lanjutnya.
Muklis menjelaskan, saat musim hujan di wilayah Kabupaten Sukoharjo kondisi secara umum tidak ditemukan bencana alam besar.
SAR Sukoharjo terus memantau kondisi Sungai Bengawan Solo dimana debit air sempat naik namun tidak sampai berdampak pada banjir besar yang memaksa warga mengungsi meninggalkan rumah dalam waktu lama.
Debit air Sungai Bengawan Solo sejak beberapa pekan terakhir sudah turun dan kembali normal. Hal ini terjadi karena curah hujan turun terjadi tidak hanya di wilayah Sukoharjo saja, tapi juga di daerah lain di Solo Raya.
"SAR Sukoharjo saat musim hujan ini hanya menemukan kejadian genangan air di wilayah Solo Baru Kecamatan Grogol dan satu kali banjir di wilayah Kecamatan Weru akibat air kiriman dari Gunungkidul Yogyakarta," lanjutnya.