Jika ada rombongan yang memesan sego bancaan dengan menggunakan alas daun pisang, pihaknya siap pula. Pasalnya, zaman dulu sego bancaan biasa dibagikan seperti saat syukuran weton kelahiran maupun ulang tahun. Sebagai wadah ataupun alasnya cukup menggunakan bahan yang terbuat dari daun pisang.
Selain ada sego bancaan dengan dibantu beberapa juru masak, pihaknya juga menyediakan jenis masakan lain seperti sego telur dadar dan sop daging sapi.
Ada lagi masakan berbahan ayam, ikan nila, udang serta nasi goreng. Bahkan ada rencana pula bisa menyediakan masakan bakmi Jawa.
Dua anaknya (Rinda K serta Dzaky Avicenna AK) yang banyak membantu usaha kuliner tersebut juga berusaha agar aneka masakan di Mbah Cho bisa diterima berbagai kalangan, misalnya dengan menyediakan masakan tradisional hingga modern (kekinian).
Baca Juga: Penemuan mayat di Imogiri, Bantul, diketahui korban hidup sebatang kara, ini riwayatnya
“Makanan ringannya di tempat kami antara lain ada mendoan, pisang goreng, kentang goreng, jamur krispi, tahu krispi dan bakwan jagung,” ungkap Bu Cho.*
