HARIAN MERAPI - Seiring dengan perkembangan gaya hidup ataupun trend hidup modern, berbagai kegiatan kelompok semakin sering digelar di lokasi kuliner.
Kegiatan yang bisa digelar di lokasi kuliner antara lain kegiatan rapat, pertemuan/arisan keluarga, reuni hingga pengajian.
Salah satu lokasi kuliner sering dijadikan untuk kegiatan rapat suatu kelompok, yaitu Waroeng Jadoel Antique Mbah Panjang di kawasan Tumut Sumbersari Sleman.
Adanya bangunan joglo dengan berbagai hiasan antik (jadul) menjadi daya tarik tersendiri.
Ada pula sebagian ruangan atau galeri digunakan untuk menyimpan benda-benda antik dan konsumen boleh melihat-lihat tanpa dipungut biaya.
Sehingga tak jarang baik sebelum maupun setelah rapat, ada sebagian peserta rapat mendatangi galeri tersebut.
“Secara berkala kami juga dapat mendatangkan pelaku kesenian tradisional, misalnya musik siter dan gejog lesung. Kebetulan di sini ada lesung jadul terbuat dari pohon nangka,” ungkap salah satu tim Waroeng Mbah Panjang, Wawan, baru-baru ini.
Ketika merasa senang mendapat "suguhan" hiburan, foto bersama maupun swafoto berlatar belakang benda-benda antik/jadul diharapkan menjadi kenangan tersendiri pula bagi konsumen.
Bahkan yang punya hobi burung anggungan, di kompleks kuliner tersebut dipajang perkutut dan puter dengan tampilan dan suaranya khas.
Sedangkan beberapa jenis masakan yang diandalkan sesuai hasil koordinasi dengan dua sahabatnya (pengelola Waroeng Mbah Panjang), Adiyta serta Andri, yaitu ayam bakar/goreng, nila goreng/bakar, nasi thutul dan nasi Mbah Panjang.
“Berbagai pihak sudah biasa pula memesan jenis-jenis masakan di tempat kami termasuk nasi tumpeng. Paling banyak pesanan kami terima sampai sekarang ini masih jenis masakan ayam bakar,” jelasnya.