HARIAN MERAPI – Selain destinasi wisata, lokasi kuliner pun biasa semakin ramai pengunjung atau konsumennya ketika musim liburan akhir maupun awal tahun.
Tak jarang, konsumen berburu atau mencari lokasi kuliner dengan beberapa pertimbangan, misalnya soal kekhasan ataupun keunikan yang ditawarkan lokasi kuliner setempat.
Sebagai contoh, saat datang ke komplek Taman Kuliner Kembang Langit kawasan Nanggulan Kulon Progo akan menemukan outlet Bakso Djoewara dengan salah satu menunya bakso Merapi.
Ketika menikmati seporsi bakso Merapi, bisa sembari melihat pemandangan kawasan Bukit Menoreh. Selain bakso Merapi ada pula pilihan jenis masakan bakso lainnya seperti bakso iga, urat dan tetelan.
Menurut salah satu kru Bakso Djoewara, Hadi KP, kekhasan bakso Merapi, yakni bentuknya kerucut atau mirip tumpeng mini. Selain itu, di bagian dalam bakso ada isinya.
“Isinya bakso Merapi agar khas, yaitu ada campuran sambal dan irisan daging sapi,” papar Hadi, baru-baru ini.
Artinya pula, sebut Hadi, bagi yang suka rasa pedas, kuah baksonya tak perlu ditambah sambal. Sebab, ketika bakso dibelah, sambal di dalam bakso sudah bikin pedas kuahnya pula.
Penyajian seporsi bakso Merapi, lanjutnya, tak jauh beda dengan bakso umumnya. Selain cita rasa kuah yang dimasak dengan bumbu-bumbu bakso, ada pula mie kuning, bihun, irisan tahu plempung dan bakso goreng.
Ada pula tambahan satu bulatan jenis bakso sapi biasa. Sedangkan kalau seporsi bakso tetelan ada tambahan tetelan daging sapi dan kalau bakso iga ada tambahan iga sapi.
Selain bakso, ada pula mie ayam yang terdiri dari empat pilihan, yaitu mie ayam biasa dan mie ayam tambah ceker ayam. Atau bisa juga memilih mie ayam tambah bakso sapi dan mie ayam tambah bakso urat.
Baca Juga: Menikmati Kuliner Sembari Melihat Kereta Api Lewat di Angkringan Ndelok Sepur
“Dalam pantuan saya, konsumen yang menikmati seporsi bakso ataupun mie ayam, biasa juga sambil melihat atau menikmati pemandangan kawasan Bukit Menoreh maupun areal persawahan. Biasa juga berselfieria,” urainya.