Keris Jawa Sebagai Pusaka Piandel, Jadi Bekal Berharga Mengarungi Kehidupan

photo author
- Minggu, 29 Januari 2023 | 21:00 WIB
Mbah Kismodiyono (70) dengan kerisnya dapur tilamsari.  (Foto: Koko Triarko)
Mbah Kismodiyono (70) dengan kerisnya dapur tilamsari. (Foto: Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Keris sebagai pusaka tidak hanya dimiliki oleh para pejabat atau priyayi. Masyarakat biasa di Jawa juga acapkali memilikinya sebagai piandel.

Keris sebagai pusaka bagi masyarakat tertentu di Jawa punya arti penting sebagai bekal mengarungi kehidupan.

Sebagian masyarakat Jawa percaya, sebilah keris pusaka menyimpan doa seorang mpu yang dalam proses pembuatannya dengan laku.

Baca Juga: Demo Aremania Ricuh, Kantor Arema FC Dirusak, Tiga Orang Terluka

Doa sang mpu yang tertanam atau yang manjing pada sebilah keris, dipercaya mampu memberikan sugesti positif bagi pemiliknya.

Karena itu, berharganya keris tidak hanya pada aspek keindahan dapur, pamor, dan ricikan. Melainkan, pada sugesti, pengaruh atau kekuatan gaib keris.

Dan, karena itu pula keris di Jawa sering diwariskan secara turun temurun sebagai pusaka atau piandel.

Baca Juga: Wisata Alam Puncak Suroloyo Kulon Progo jadi harapan warga dongkrak ekonomi, tapi kondisinya begini

Kismodiyono (70), warga Padukuhan Keceme, Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, adalah salah satu pemilik keris dari warisan leluhurnya.

Meski tak begitu paham dengan sejarah kerisnya sendiri, sesepuh Padukuhan Keceme yang karib disapa Mbah Kis ini menganggapnya sebagai pusaka piandel.

Dia mengaku hanya tahu kalau kerisnya itu dapur tilamsari. Adapun pamornya kulit semangka kurang jelas penampakannya.

Mbah Kis mendapatkan keris itu dari warisan sang ayah. Dari lima bersaudara, Mbah Kis yang dianggap mampu merawat dan menyimpan keris tersebut.

Keris Tilamsari milik Kismodiyono (70), warga Padukuhan Keceme, Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, DIY.
Keris Tilamsari milik Kismodiyono (70), warga Padukuhan Keceme, Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, DIY. (Foto: Koko Triarko)

Keris dapur tilamsari milik Mbah Kis tampak sudah sangat tua. Besinya hitam legam, namun tampak kalau dirawat dengan baik.

Mbah Kis mengaku tak begitu mengerti ilmu keris, tapi dia merasa ada pengaruh positif dengan menyimpan keris itu sebagai pusaka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X