Baca Juga: Keteladanan Rasulullah Muhammad SAW dalam pembinaan umat
Dilihatnya Kisna sedang bersantai di teras sambil menggendong bayinya.
Dengan sopan, Jimat menyapa Kisna. Ia berharap Kisna bersedia meladeni dirinya yang berpura-pura menjadi sales produk rumah tangga.
Meski dengan logat suara yang dibuat-buat, Jimat mencoba membujuk Kisna agar bersedia diajak mengobrol.
Rupanya perangkap Jimat mengenai sasaran.
Kisna merasa iba melihat penampilan Jimat yang terlihat sudah tua dan sepertinya sedang mencari nafkah dengan cara jadi sales.
"Silakan Pak, mari duduk dulu," kata Kisna.
"Terima kasih nyonya, maaf sudah merepotkan. Tapi bapak hanya butuh waktu sebentar untuk menawarkan beberapa produk, barangkali nyonya membutuhkan," kata Jimat sambil matanya melirik sana-sini melihat situasi dalam rumah Kisna.
"Ini pekerjaa yang sangat gampang untuk masuk ke rumah, nanti malam," kata Jimat dalam hati setelah mengamati situasi. (Bersambung) *