HARIAN MERAPI - Cerita hidayah pemimpin yang Zalim. Puma mengaku pada Zola dirinya tidak akan menyakiti karena hanya ingin bicara empat mata dengan baik-baik.
Saat melihat di dalam kamar ada Puma, sejenak Lola tertegun campur kaget.
Setelah tersadar ia langsung berusaha untuk balik badan keluar kamar.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh
Namun Puma yang tak kalah kagetnya masih lebih bisa menguasai diri.
Dengan cekatan Puma mengejar Lola dan menangkapnya agar tak bisa lari.
Tangan Puma juga membekap mulut Lola, karena takut istrinya itu berteriak minta tolong yang bisa mengundang kehadiran orang-orang sekitar.
Kalau itu sampai terjadi, maka habis sudah dirinya, karena pasti akan menjadi sasaran amuk masa menyangka ia maling masuk rumah.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak
"Jangan lari Lola, aku tidak akan menyakitimu," bisik Puma di telinga Lola.
Lola mengangguk-angguk tanda mengerti, sekaligus minta agar dekapan tangan Puma di mulutnya agar dilepaskan.
Puma juga menyadari kalau Lola sulit bernapas, maka pelan-pelan ia melepaskan dekapannya.
Setelah yakin Lola tidak akan lari lagi, maka Puma melepaskannya secara penuh.
'Jangan khawatir Lola, aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin kita bisa bicara empat mata secara baik-baik," kata Puma.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago
Demi keamanan dirinya, maka Lola menurut saja apa yang diinginkan Puma, sambil menunggu peluang jika nanti memungkinkan.