Babad Tanah Jawi legenda jazad Untung Surapati wangi 4: Sayembara mencari makam Untung Surapati

photo author
- Sabtu, 16 Juli 2022 | 15:10 WIB
Ilustrasi Babad Tanah Jawi legenda jazad Untung Surapati wangi: Sayembara mencari makam Untung Surapati (Pramono Estu)
Ilustrasi Babad Tanah Jawi legenda jazad Untung Surapati wangi: Sayembara mencari makam Untung Surapati (Pramono Estu)

HARIAN MERAPI - Babad Tanah Jawi legenda jazad Untung Surapati wangi setelah Pasuruhan taluk kompeni kemudian menggelar sayembara mencari makam Untung Surapati

Tumenggung Wiranegara semakin hari semakin parah saja sakitnya. Bahkan dia tidak bisa bergerak sama sekali kecuali hanya berbaring.

Kemudian dia memanggil anak-anaknya untuk memberikan pesan terakhirnya.

Baca Juga: Babad Tanah Jawi legenda jazad Untung Surapati wangi 1: Kanjeng Prabu memerintahkan menyerang Pasuruan

"Anak-anakku Mas Surakim, Sarapati, dan Suradilaga. Agaknya hari-hari terakhir rama sudah tiba."

"Besok jika rama meninggal buatkan kubur yang rata dengan tanah dan di atasnya ditanami aneka perdu biar Belanda tidak tahu kalau itu makamku."

"Kalian bertiga dan saudara-saudara yang lain janganlah sekali-sekali kenal dengan Belanda. Jika ada yang kenal dengan Belanda semoga kena supataku tidak akan selamat hidupnya”, kata Tumenggung Wiranegara.

“Ngestokaken dhawuh, rama”, jawab anak-anak Tumenggung Wiranegara.

Ketika ketiga anak Tumenggung Wiranegara itu kembali ke medan tempur suasana sudah menjadi tidak seimbang banyak prajurit Pasuruan yang gugur menjadi korban.

 Baca Juga: Babad Tanah Jawi legenda jazad Untung Surapati wangi 2: Prajurit Pasuruan tak tahu dibuntuti bala Kartasura

Tumenggung Katawengan yang memimpin bala Prajurit Pasuruan melarikan diri bersama anak buahnya ke Kediri.

Sedangkan Sunan Kendang berikut bala prajuritnya lari ke arah tenggara mereka ketakutan melawan Pangeran Purbaya dan pasukannya.

Tepat di tahun 1631 akhirnya bedahlah Pasuruan, Pangeran Purbaya dan Tuan Komisaris lalu memasuki kota raja Pasuruan dan mesanggrah di situ dalam waktu cukup lama.

Warga masyarakat yang semula pergi mengungsi menjauhi pertempuran kini sudah mulai kembali lagi ke rumahnya masing-masing.

Mereka merasakan bahwa Pangeran Purbaya dan prajuritnya telah berhasil menciptakan ketentraman dan kedamaian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X