Perlawanan Karaeng Galesong 2: Buton Diduduki Belanda, Membawa 2000 Prajurit Menyeberang ke Jawa

photo author
- Kamis, 26 Mei 2022 | 21:10 WIB
Karaeng Galesong memerintahkan anak buahnya merebut perahu Belanda (Ilustrasi Pramono Estu)
Karaeng Galesong memerintahkan anak buahnya merebut perahu Belanda (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Kisah perlawanan Karaeng Galesong. Sultan Hasanuddin raja Goa mengfatakan, bergabung dengan siapapun asal itu untuk melawan Belanda boleh-boleh saja.

Maka kita memang harus mencari kawan sebanyak mungkin dan menjalin persatuan dengan siapapun termasuk dengan Trunajaya yang kini juga sedang bermusuhan dengan Belanda di tanah Jawa.

Maka segeralah dilakukan segala persiapan untuk memboyong pasukannya ke tanah Jawa.

Baca Juga: Perlawanan Kareng Galesong 1: Pulau Buton Dibakar dan Jatuh ke Tangan Belanda Berencana Menyeberang ke Jawa

“Daeng Maklucing, malam ini juga ajak teman-temanmu ke bandar!”, perintah Karaeng Galesong.

“Kita jadi menyeberang ke Jawa?” jawab Daeng Maklucing bertanya.

“Ya. Buton sudah tidak mungkin kita tempati lagi Cornelis Speelman terus menerus mendaratkan pasukan Belanda. Maka bertahan di sini cepat atau lambat kita akan hancur”.

“Perahu yang ada tidak cukup untuk mengangkut semua orang kita?”

Karaeng Galesong menatap wajah temannya itu dengan mata mendelik,

Baca Juga: Cerita Mistis Menjadi Janda Sampai Tujuh Kali karena Suami Meninggal Dunia Tak Wajar

“Goblok! Kita bisa merebut perahu-perahu Belanda yang bersandar di bandar. Mumpung belum terlalu banyak tentara Belanda yang mendarat di sini."

"Toh sebagian besar tentara Belanda ada di induk pasukan dan kini masih sibuk menjarah rayah harta kerajaan setelah Sultan Hasanuddin menyingkir dari kerajaan menyelamatkan diri."

"Aku yakin pasukan Belanda yang berjaga-jaga diperahu-perahu itu tentu tidak begitu banyak mudah kita hancurkan, cepat laksanakan!”, jawab Karaeng Galesong membentak keras.

“Baiklah”, jawab Daeng Maklucing. Kemudian bersama Panji Karonuban dia mengajak prajurit-prajuritnya berkumpul.

Mereka kemudian berbondong-bondong menuju ke bandar dimana perahu-perahu layar Belanda masih bersandar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X