harianmerapi.com - Menghadapi perlawanan pasukan Nyi Mas Melati Singa Betina dari Tangerang maka Belanda mengirim pasukan Batavia menuju Tangerang dengan jumlah yang cukup besar.
Tentu hal tersebut menjadikan pertempuran tidak imbang. Pasukan Nyi Mas Melati tidak ada apa-apanya dengan pasukan Batavia jika dibandingkan dengan jumlah pasukan.
Nyi Mas Melati pun mulai mengatur strategi.
“Sebarkan mata-mata untuk mengetahui kekuatan lawan.”
“Baik, akan segera hamba laksanakan.”
Selang beberapa hari, mata-mata yang diutus Nyi Mas Melati pun mendapatkan informasi. Mereka pun segera menghadap Nyi Mas Melati.
Nyi Mas Melati pun terkejut perihal kabar yang mereka bawa. Ia tidak menyangka apa yang akan dihadapinya merupakan masalah besar.
Beberapa rakyat pribumi justru berpihak kepada Belanda, kekuatan Belanda pun semakin besar. Meskipun begitu Nyi Mas Melati memutuskan untuk bertempur hingga titik darah penghabisan.
Hingga tiba akhirnya Belanda menggempur pasukan Nyi Mas Melati bertubi-tubi.
Pasukan Nyi Mas Melati yang kala itu terpisah dari pasukan Raden Kabal menjadikan pertahanan mereka tak mampu mengimbangi pihak lawan.
Satu persatu pasukan Nyi Mas Melati tewas diterjang peluru. Ia pun tidak menyerah begitu saja, dengan pasukan yang tersisa terus melakukan perlawanan.
Sementara di lain tempat pasukan Raden Kabal bersama Pangeran Pabuaran Subang juga digempur oleh pasukan Belanda.
Pada peristiwa tersebut menewaskan Pangeran Pabuaran Subang. Jumlah pasukan dan persenjataan yang tidak imbang menjadikan Belanda dengan mudah mengalahkan Pasukan Raden Kabal.
Baca Juga: Nyi Mas Melati Singa Betina dari Tangerang 3: Kebijaksanaan Tuan Tanah Membuat Rakyat Menderita