Sunan Ampel 6: Murid Paling Disayangi Mbah Soleh Sudah Meninggal Hidup Lagi Sampai 9 Kali

photo author
- Jumat, 6 Mei 2022 | 11:10 WIB
Mbah Soleh tukang sapu yang sudah meninggal tiba-tiba hidup lagi untuk membersihkan masjid. (Ilustrasi Pramono Estu)
Mbah Soleh tukang sapu yang sudah meninggal tiba-tiba hidup lagi untuk membersihkan masjid. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Sunan Ampel sebagai sesepuh Walisongo, oleh para wali yang lebih muda dinilai terlalu lamban dalam memberikan nasihat kepada Raden Patah.

Di kemudian hari, ada orang-orang yang membenci Islam memutarbalikkan fakta sejarah yang ada.

Mereka membuat tulisan palsu yang menyatakan, bahwa Majapahit telah diserang oleh kerajaan Demak Bintaro yang rajanya merupakan putra raja Majapahit (Raden Patah), yang di anggap sebagai anak durhaka.

Baca Juga: Sunan Ampel 1: Sebelum ke Majapahit Singgah di Palembang dan Tuban untuk Menyebarkan Agama Islam

Padahal fakta sejarah sebenarnya bukanlah demikian. Seandainya Demak tidak segera menyerang Majapahit tentunya bangsa Portugis akan menjajah tanah Jawa jauh lebih cepat dibanding dengan Belanda.

Setelah Majaphit jatuh pusaka kerajaan diboyong ke Demak Bintaro. Termasuk mahkotanya, yang kemudian Raden Patah di anggap sebagai raja Demak I.

Murid-murid Sunan Ampel sendiri di antaranya memang dari kalangan bangsawan, pangeran Majapahit maupun kalangan rakyat jelata.

Bahkan beberapa anggota Walisongo merupakan murid beliau. Murid Sunan Ampel yang paling terkenal adalah Mbah Sholeh. Ia merupakan dari sekian banyak murid Sunan Ampel yang paling disayangi.

Baca Juga: Sunan Ampel 2: Menyusul Kakak yang Jadi Istri Raja Majapahit dan Menetap di Pesisir Ampelgading

Mengapa demikian? Lantaran Mbah Sholeh merupakan salah seorang murid yang mempunyai karomah dan keistimewaan luar biasa.

Tanpa sengaja Sunan Ampel mengeluarkan celetukan, bahwa Mbah Sholeh hidup selama 9 kali. Mbah Sholeh sendiri merupakan seorang tukang sapu di masjid Ampel pada masa hidupnya,

dan beliau sangat perfeksionis dalam membersihkan masjid.

Karena itu, tidak ada satu pun debu yang menempel di lantai masjid. Ketika Mbah Sholeh wafat, beliau dimakamkan di depan masjid.

Baca Juga: Sunan Ampel 3: Punya Dua Istri, Melaksanakan Metode Dakwah dengan Pendekatan Intelektual dan Moh Limo

Sayangnya, setelah Mbah Sholeh wafat, tidak ada satupun santri yang mampu membersihkan masjid dengan sangat bersih seperti halnya Mbah Sholeh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X