Sunan Gresik 2: Berdagang dan Pengobatan Gratis Cara Mendekati Penduduk Asli Sebelum Menyampaikan Dakwah Islam

photo author
- Selasa, 3 Mei 2022 | 15:10 WIB
 Dengan berdagang maka Sunan Gresik lebih mudah diterima warga dalam dakwah Islam (Ilustrasi Pramono Estu)
Dengan berdagang maka Sunan Gresik lebih mudah diterima warga dalam dakwah Islam (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Maulana Malik Ibrahim yang kelak disebut Sunan Giri dianggap tokoh yang pertama-tama menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Sebelumnya ia disebut bermukim di Champa (dalam legenda disebut sebagai negeri Chermain atau Cermin) selama tiga belas tahun.

Ia menikahi putri raja yang memberinya dua putra. Yaitu Raden Rahmat atau Sunan Ampel dan Sayid Ali Murtadha atau Raden Santri.

 Baca Juga: Sunan Gresik 1: Sebagai Penyebar Agama Islam, Sunan Gresik Menjadi Ulama Pertama yang Diberi Gelar Walisongo

Setelah cukup menjalankan misi dakwah Islam di negeri itu, ia hijrah ke pulau Jawa dan meninggalkan keluarganya.

Setelah dewasa, kedua anaknya mengikuti jejaknya menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Sunan Gresik pun dikenal sebagai wali senior di antara para Walisongo lainnya.

Menurut beberapa versi babad, kedatangannya disertai beberapa orang. Sedang daerah yang dituju pertama kali pada tahun 801 H/1392 M, adalah Desa Sembalo,

sekarang daerah Leran, Kecamatan Manyar, 9 kilometer ke arah utara kota Gresik.

Sunan Gresik mulai menyiarkan agama Islam di tanah Jawa bagian timur, dengan mendirikan mesjid pertama di desa Pasucinan, Manyar.

Baca Juga: Hidup Berkeseimbangan adalah Sumber dari Sumber Kebahagiaan Hidup di Dunia dan Akhirat

Selain berdakwah, Sunan Gresik juga memulai usaha dagang di desa Romoo, yaitu daerah atau desa yang terletak 4 Km sebelah timur desa Leran.

Letaknya yang sangat strategis dikarenakan lokasinya di sebelah utara merupakan laut Jawa dan sebelah timur pelabuhan Gresik sehingga cocok jika membuka usaha perdagangan.

Desa Romoo duludikenal dengan ciri khas sebagai kota dagang, tempat pertemuan antara pedagang dari berbagai jurusan,

baik pedagang dari luar negeri maupun penduduk asli dari pedalaman dengan berbagai macam komoditi perdagangan produksi.

Dengan menawarkan barang-barang dagangannya, Sunan Gresik ingin pula mempelajari bahasa daerah penduduk setempat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X