Hal ini untuk mempermudah komunikasi dalam rangka dakwah Islam. Sunan Gresik juga aktif dalam membantu masyarakat lewat pengobatan gratis.
Sebagai tabib, bahkan ia pernah diundang untuk mengobati istri raja dari Campa.
Guna memikat hati warga, Sunan Gresik selalu berbudi bahasa yang ramah-tamah dalam pergaulan sehari-hari.
Ia tidak menentang secara tajam agama dan kepercayaan penduduk asli, tapi selalu memperlihatkan keindahan dan kabaikan yang dibawa agama Islam.
Berkat keramah-tamahannya, banyak masyarakat yang tertarik masuk agama Islam.
Setelah sekitar tahun menyebarkan Islam lewat perdagangan maupun berdakwah dari satu tempat ke tempat yang lain,
nama Sunan Gresik pun mulai terkenal di kalangan para bangsawan dan pembesar di lingkungan kerajaan Majapahit.
Sunan Gresik sendiri lantas menyampaikan niatnya untuk berkunjung menghadap Prabu Brawijaya.
Baca Juga: Kisah Lucu Meludah Lupa Buka Kaca Helm dan Malunya Belanja dengan Voucher Ternyata Sudah Hangus
Jadilah Maulana Malik Ibrahim melakukan kunjungan ke ibukota Majapahit di Trowulan. Raja Majapahit yang tidak memeluk Islam, tetap menerimanya dengan baik.
Bahkan sang raja memberikan sebidang tanah di pinggiran kota Gresik. Wilayah itu sekarang dikenal dengan nama desa Gapura.
Sekalipun hanya cerita rakyat, tapi diduga mengandung unsur-unsur kebenaran. mengingat pada saat Maulana Malik Ibrahim hidup, di ibukota Majapahit telah banyak orang asing termasuk dari Asia Barat. *