harianmerapi.com - Sultan Agung memerintah Kerajaan Mataram selama 33 tahun, tepatnya 1613 hingga 1646. Selama itu Kerajaan Mataram mencapai kejayaannya, termasuk di bidang spiritual.
Berikut kisah pengembaraan spiritual Sultan Agung yang diambil dari sumber Cerita Rakyat Bumi Sleman Sembada tulisan DR. Purwadi, M.Hum.
Sultan Agung adalah Raja Mataram yang menyukai keindahan terutama bunga. Oleh karenanya beliau pada kesempatan-kesempatan tertentu bersama permaisurinya suka berkunjung ke Kademangan Mlati
Baca Juga: Cerita Mistis Wayang Kulit Buto Terong Marah Sesaji Burung Gagak Diganti Ayam Cemani
dimana di Kademangan itu warganya banyak menanam bunga-bungaan terutama Melati.
Konon dari budidaya bunga-bungaan ini rakyat Kademangan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya selain pekerjaan pokok mereka sebagai petani.
Setelah kunjungan beliau ke Kademangan Mlati Kanjeng Sultan bersama keluarga beserta para prajurit pengiringnya berkunjung ke Kademangan Moyudan.
Nama Kademangan ini terdiri dari dua kata kusuma dan yuda. Kusuma artinya bunga dan yuda artinya pertempuran jadi bisa di bilang bunga dalam peperangan.
Artinya tempat tersebut sebagai kancah gladhen perang-perangan untuk menempa diri agar parajurit Mataram memmiliki kemampuan tempur yang memadahi.
Baca Juga: Petung Jawa Weton Minggu Kliwon 24 April 2022, Kekuatan Ada di Jari Tangan
Sekarang Kademangan ini menjadi nama sebuah Kecamatan di daerah Sleman barat, yakni kecamatan Moyudan.
Diceritakan Sultan Agung Hanyakrakusuma tadi kecuali sebagai raja yang bijak beliau juga seorang yang menguasai ajaran Islam hampir setingkat dengan wali,
tekun beribadah, suka prihatin, berlaku sabar, dan amat menghayati status dirinya sebagai raja secara lahir maupun batin.
Sehingga beliau sangat bijak, adil, mau memperhatikan kawula, berusaha untuk dapat mengayomi, menciptakan kedamaian, ketentraman hidup bagi rakyatnya, dan beliau sangat sakti.
Bahkan sering disebut bisa terbang tanpa sayap ke tempat-tempat yang jauh hanya dalam waktu sekejap.